China Temukan Sawah Paling Awal dan Terbesar di Dunia

Ilustrasi - Image from Pexels

Zhejiang, Bolong.id - Arkeolog Tiongkok telah menemukan sawah tertua di dunia yang berusia sekitar 6.300 tahun.

Hamparan luas persawahan prasejarah ditemukan di kota Yuyao, Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur.

Digali di Reruntuhan Shi'ao, sekitar 7,5 kilometer dari Situs Hemudu yang terkenal, sawah memberikan wawasan tentang masyarakat prasejarah di sepanjang hilir Sungai Yangtze.

Penemuan baru diumumkan pada akhir pekan oleh Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Zhejiang dan Institut Penelitian Manajemen Warisan Budaya Ningbo.

Ladang kuno mencakup area seluas sekitar 900.000 meter persegi, menurut penelitian terdahulu, tetapi sejauh ini 7.000 meter persegi tanah telah digali.

Foto udara menunjukkan pola dan sistem jalan dari sawah kuno di bagian selatan situs Shi'ao di Yuyao, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur - Image from Ningbo Daily

"Para arkeolog telah menemukan beberapa sawah kuno yang lebih kecil di sini di masa lalu, dengan bukti yang tidak cukup," kata Wang Yonglei, seorang peneliti di Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Zhejiang, yang bertanggung jawab atas penggalian arkeologi di Situs Shi'ao.

"[Sawah yang ditemukan di] Situs Shi'ao di Yuyao, Zhejiang berukuran besar dengan pola yang teratur. Mereka dapat ditelusuri kembali ke awal Kebudayaan Hemudu. Ini adalah sawah kuno berskala besar dan tertua di dunia," Kata Wang.

Para arkeolog mengatakan bahwa sawah memiliki bentuk berbeda selama tiga periode prasejarah, yang berlangsung sekitar 2.000 tahun. Yang tertua, menampilkan gundukan tanah di sekitar tepinya, berasal dari sekitar 4.300 SM selama tahap awal Kebudayaan Neolitik Hemudu.

Antara 3.700-3.300 SM selama tahap akhir dari Budaya Hemudu, para peneliti menemukan ladang dengan punggungan yang secara struktural lebih jelas, terdiri dari jalur yang ditinggikan yang digunakan sebagai jalan atau demarkasi.

Glume beras, tongkol, dan benih gulma dipilih dari tanah sawah sejak periode Budidaya Liangzhu - Image from Zhejiang Provincial Institute of Cultural Relics and Archaeology

Arkeolog juga menemukan sawah baru dalam tipe papan catur, beberapa dilengkapi dengan jalan raya dan sistem irigasi, yang berasal dari 2.900-2.500 SM di era Kebudayaan Liangzhu.

Penemuan situs padi menunjukkan bahwa pertanian padi sudah menjadi pilar ekonomi dalam budaya Tiongkok awal seperti Hemudu dan Liangzhu.

"Kami menemukan lima situs desa prasejarah manusia di area seluas satu kilometer persegi di sekitar sawah," tambah Wang, mencatat bahwa penduduk desa di dekatnya kemungkinan besar adalah mereka yang bertani.

Dilansir dari CGTN, para peneliti mengatakan mereka akan melanjutkan pekerjaan mereka pada akar sejarah pertanian padi dan mencari pemukiman yang cocok dengan persawahan kuno di Situs Shi'ao. (*)