Pasukan Militer China - Image from GT
Beijing, Bolong.id - Tiongkok, pada 2017 merombak militer jadi 84 unit korps. Sementara, Presiden Xi Jinping (习近平) pada Selasa (13/10/20) memeriksa Korps Marinir Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army; PLA) di Chaozhou, Provinsi Guangdong Tiongkok Selatan.
Dijelaskan, Korps Marinir Angkatan Laut PLA adalah pasukan tempur elit untuk operasi amfibi. Xi (习) mencatat hal tersebut memainkan peran penting dalam menjaga keamanan kedaulatan nasional, integritas teritorial, kepentingan maritim, dan kepentingan luar negeri.
Memerhatikan masih ada ketidakpastian tentang situasi epidemi, Presiden Tiongkok juga menyerukan upaya yang konsisten tanpa melonggarkan langkah-langkah respons anti-epidemi reguler untuk mendorong pembangunan tentara.
Perkuat desain strategis
Penting untuk memperkuat desain strategis angkatan laut demi memenuhi kebutuhan pertahanan nasional dan modernisasi militer, kata Xi (习).
Menurut Buku Putih tahun lalu tentang pertahanan nasional, angkatan laut PLA mempercepat transisi tugasnya dari pertahanan di laut dekat ke misi perlindungan di laut jauh, dan meningkatkan kemampuannya untuk pencegahan dan serangan balik strategis, operasi manuver maritim, operasi gabungan maritim, pertahanan komprehensif, dan dukungan terintegrasi, demi membangun kekuatan angkatan laut yang kuat dan modern.
Presiden Tiongkok juga menekankan pentingnya teori dan praktik dalam menempa jalan ke depan bagi Korps Marinir.
Ketika negara sedang menyusun Rencana Lima Tahun (Five-Year Plans; FYP) yang ke-14, Xi (习) meminta Korps Marinir untuk fokus pada saat ini, sambil mengawasi masa depan untuk membuat perencanaan keseluruhan demi pembangunan Korps Marinir.
Masing-masing Rencana Lima Tahun Tiongkok menandakan visi pemerintah untuk reformasi masa depan di semua bidang, dengan bidang pertahanan tidak terkecuali. FYP telah menetapkan target dan tugas pertahanan nasional, memetakan cetak biru pembangunan militer negara.
Perluas kemampuan tempur
Xi (习), selama inspeksinya, menyerukan peningkatan upaya untuk memajukan transformasi pasukan dan meningkatkan kemampuan tempurnya untuk membentuk kekuatan, dengan tentara yang bijaksana dalam pertempuran, yang terintegrasi dan serbaguna dalam operasi, cepat dalam merespons, dan mampu bertempur di bawah multi kondisi - dimensi.
Ia mengatakan kepada pasukan bahwa mereka harus sepenuhnya fokus pada kesiapan tempur dan selalu tetap waspada, menambahkan bahwa Korps Marinir harus dibangun melalui pelatihan tempur nyata, inovasi, dan kerja sama dengan korps lain.
Presiden Tiongkok menegaskan kembali pentingnya mengembangkan kemampuan tempur pasukan.
Ia berkata: "Sebuah militer dibangun untuk bertempur. Militer kita harus menganggap kemampuan tempur sebagai kriteria yang harus dipenuhi dalam semua pekerjaannya dan fokus pada bagaimana menang ketika dibutuhkan." (*)
Advertisement