Seorang guru menyapa siswa di gerbang TK Hehuachi Shanghai - Image from Shine
Shanghai, Bolong.id - Semester baru dimulai di taman kanak-kanak Dhanghai, Tiongkok, pada Selasa (1/9/20). Itu hari pertama anak-anak TK sekolah, setelah wabah COVID-19 melanda. Mereka tampak begitu ceria.
“Semua anak telah berangkat ke sekolah hari ini kecuali dua anak masih berada di luar negeri,” ujar Song Qing, Kepala Taman Kanak-kanak Hehuachi Shanghai di Distrik Huangpu. "Dan tidak ada orang yang dicurigai mengalami gejala virus Corona hari ini."
Sedangkan, siswa kelas menengah dan atas sudah sekolah sejak Juni 2020. tidak ada insiden Covid-19. Ada 8 siswa mengundurkan diri, karena kekhawatiran orang tua tentang virus, kata Song.
Orang tua tidak diperbolehkan masuk TK demi menghindari risiko infeksi silang - Image from Shine
Kelas yang berbeda diminta untuk masuk dan keluar sekolah pada waktu yang berbeda mulai dari pukul 8 pagi sampai pukul 9 pagi dan dari pukul 3:30 sore sampai pukul 4 sore.
Orang tua perlu mengirimkan kode QR kesehatan dan suhu anak serta kode anggota keluarga kepada guru setiap hari di WeChat sebelum pukul 8 pagi. Mereka yang memiliki kode QR hijau diizinkan masuk.
Akibat pandemi tersebut, para orang tua hanya boleh mengantarkan anaknya sampai gerbang sekolah, tidak di luar ruang kelas lagi.
Perangkat penginderaan suhu infra merah telah dipasang di gerbang sekolah. Jika seorang anak bersuhu 37,3 derajat Celcius atau lebih, mereka harus duduk di tenda khusus untuk observasi medis dan menunggu orang tua mereka agar membawa mereka ke rumah sakit.
Perangkat penginderaan suhu infra merah di gerbang sekolah menunjukkan suhu masyarakat - Image from Shine
Para guru mengenakan masker untuk menemui siswanya di pintu masuk. Guru kelas dasar mengenakan masker dengan gambar binatang dan buah serta penutup kepala yang lucu seperti tanduk, mata katak, dan telinga kucing.
Song mengatakan, guru yang memakai masker merupakan salah satu tindakan anti-virus Corona, mungkin membuat anak-anak yang lebih muda merasa takut, tetapi masker dengan hiasan yang lucu akan membuat mereka nyaman.
Banyak anak dari kelas dasar mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua mereka dengan mudah tanpa menangis, dan sebagian lagi tidak tahan dipisahkan dari keluarga mereka.
“Saya sangat terkejut bahwa sebagian besar anak-anak merasa bahagia dan damai,” ujar Song.
Seorang guru TK menghibur anak laki-laki yang menangis karena berpisah dengan orangtuanya- Image from Shine
Untuk menghindari penolakan, otoritas sekolah lebih memerhatikan psikologi anak-anak, katanya.
Salah satu langkah terbaru adalah bahwa anak-anak yang lebih kecil dapat dijemput dan pulang setelah makan siang selama beberapa hari pertama semester, kata Song.
“Ini adalah cara yang baik bagi anak-anak untuk beradaptasi dengan lingkungan baru secara bertahap.”
Sebelum mereka memulai kehidupan baru di taman kanak-kanak, para guru melakukan video call kepada anak-anak dan orang tua mereka satu per satu. Langkah tersebut menggantikan peraturan awal bahwa guru harus mengunjungi rumah mereka secara fisik.
“Guru yang menggunakan transportasi umum dapat meningkatkan risiko infeksi silang virus,” kata Song. “Berkomunikasi secara online penting bagi anak-anak dan orang tua untuk mengenal guru lebih baik selama periode khusus.”
Di pagi hari, ketika seorang anak masuk ke kelas yang salah, guru Zhang Wen dapat memberi tahu dia bahwa dia tidak berada di kelasnya.
Zhang berkata, karena video call, para guru harus mengetahui banyak tentang anak-anak, seperti nama panggilan, penampilan, dan makanan apa pun yang membuat mereka alergi.
Sarapan di kantin anak TK pada Selasa (1/9/20) - Image from Shine
Advertisement