Lama Baca 3 Menit

Produk Berbasis Satelit BeiDou Digunakan di 120 Negara

01 August 2020, 15:59 WIB

Produk Berbasis Satelit BeiDou Digunakan di 120 Negara-Image-1

Seorang petani mengoperasikan penanam padi tanpa pengemudi Beidou di Wuyi, provinsi Zhejiang, pada bulan April. Mesin tersebut dapat menanam bibit padi yang berukuran sekitar dua lapangan sepak bola dalam sehari.-Image from China News

Tiongkok, Bolong.id - Tiongkok terus mendorong kerjasama internasional dalam sistem satelit navigasi BeiDou, kata Kantor Navigasi Satelit Tiongkok, seperti dikutip dari ECNS, Sabtu (1/8/2020).

Pemerintah Tiongkok telah bekerjasama dengan otoritas ruang angkasa di Rusia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa untuk mempromosikan kompatibilitas sinyal dan koordinasi frekuensi di antara sistem Beidou, GPS, GLONASS, dan Galileo. Sistem ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kenyamanan dan aksesibilitas bagi pengguna di seluruh dunia.

Negara ini juga telah mendorong standardisasi internasional BeiDou. Akibatnya, sistem Tiongkok telah diadopsi oleh beberapa entitas internasional termasuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Komisi Elektroteknik Internasional, dan Organisasi Maritim Internasional.

Secara global, pada akhir 2019, produk-produk Tiongkok yang berbasis pada sistem BeiDou telah dijual ke lebih dari 120 negara dan wilayah, memainkan peran yang sangat membantu dalam sejumlah bidang sektor publik.

BeiDou pada saat itu telah digunakan dalam penyelidikan kepemilikan tanah, pertanian cerdas dan konstruksi cerdas, serta aplikasi lainnya di Asia, Eropa, dan Afrika.

Misalnya, BeiDou telah membantu Rusia meningkatkan inspeksi jaringan listriknya, membuat operasi lebih nyaman bagi pengguna pesawat tak berawak di Kamboja, mendorong efisiensi manajemen banyak gudang di Thailand, dan memfasilitasi pekerjaan konstruksi di Kuwait.

He Mu, manajer Aerospace Great Wall Satellite Navigation Technology, anak perusahaan China Aerospace Science and Technology Corp yang melayani sebagai kontraktor untuk promosi Beidou di luar negeri mengatakan, perusahaannya bekerja sama dengan banyak negara. 

Kerja sama ini dilakukan untuk mempromosikan penggunaan navigasi satelit dan layanan pemosisian, melokalkan aplikasi berbasis Beidou, melatih profesional lokal, dan menyuntikkan kemampuan penelitian dan pengembangan ke perusahaan lokal.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan, Jumat (31/7/2020), Beidou bukan hanya milik Tiongkok, tetapi juga dunia, dan melayani orang-orang di seluruh dunia. Dia mengatakan, Beidou sekarang memiliki lebih dari 100 juta pengguna di sekitar 100 negara dan wilayah.

Tiongkok bersedia untuk bergandengan tangan dengan negara-negara lain di bidang luar angkasa dan bersama-sama berbagi manfaat pembangunan, kata Wang. (*)