Lama Baca 3 Menit

Beberapa Negara Antre Masuk ‘Lingkar Pertemanan’ BeiDou

25 August 2020, 10:57 WIB

Beberapa Negara Antre Masuk ‘Lingkar Pertemanan’ BeiDou-Image-1

BeiDou - Image from China Daily

Tiongkok, Bolong.id -Tiongkok memastikan, Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BDS) terbuka untuk dunia, karena sistem navigasi satelit adalah infrastruktur publik milik dunia, demikian China.org melaporkan.

Anggota ASEAN, negara-negara Asia Selatan, Eropa Timur, Asia Barat dan Afrika telah antre bergabung dengan "lingkaran pertemanan" BeiDou, berbagi prestasi dan mempromosikan kerjasama timbal balik di bidang sistem navigasi satelit.

Sebagai pemasok inti Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS), sistem BDS telah memberikan wacana baru, konsep baru, dan dorongan baru ke dalam pengembangan sistem navigasi global.

Sistem BDS secara aktif menanggapi inisiatif OBOR (One Belt One Road) dan menyediakan layanan khusus yang dibutuhkan oleh berbagai industri di berbagai negara, sehingga secara bertahap menjadi merek terkenal di dunia.

Sistem BDS pasti akan memainkan peran yang semakin penting dalam memberikan kontribusi bagi kesejahteraan umat manusia dan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama untuk semua. Hal inilah yang membuat sistem BeiDou banyak digunakan di banyak negara di dunia.

Pada tahun 2013, penggunaan lebih dari 500 terminal BeiDou presisi tinggi di Myanmar menunjukkan aplikasi skala besar pertama dari produk presisi tinggi BeiDou dalam pengumpulan data pertanian dan manajemen presisi lahan di Asia Tenggara.

Pada tahun 2015, penerima presisi tinggi berbasis BDS diaplikasikan pada pembangunan gedung kantor pusat dengan jarak 300 meter dari National Bank of Kuwait. Ini adalah pertama kalinya BeiDou digunakan untuk memantau konstruksi gedung bertingkat tinggi di luar negeri.

Pada tahun 2018, sistem BDS berkontribusi pada proyek penggerak tiang lepas pantai di Heritance Aarah, Maladewa dengan menyediakan layanan segala cuaca dan presisi tinggi, mewujudkan pemantauan cerdas, operasi visual, dan konstruksi tiang pancang lepas pantai dengan presisi tinggi.

Sistem BDS juga telah diterapkan di Singapura, Kamboja, Laos, Rusia dan banyak bagian Eropa untuk memfasilitasi penumpukan presisi tinggi dan berkecepatan tinggi, menyediakan layanan pemerintah dengan presisi tinggi, mendukung survei kadaster dan pengelolaan lahan, memastikan keamanan transmisi dan jalur distribusi serta stabilitas sistem tenaga, dan melacak kereta secara real time untuk memfasilitasi pengembangan logistik.

Selain itu, Indonesia, Malaysia, dan Thailand antara lain secara aktif memanfaatkan sistem BDS untuk menjajaki perkembangan kota pintar. 

Sejauh ini, produk dasar berbasis BeiDou telah diekspor ke lebih dari 120 negara dan wilayah dan telah berhasil diterapkan di ASEAN, Asia Selatan, Eropa Timur, Asia Barat, Afrika, dan sebagainya. (*)