Sampah masker di laut - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Wabah COVID-19 menyebabkan permintaan masker meningkat. Namun, sampah masker dibuang ke mana? Padahal, itu berdampak buruk bagi lingkungan.
Dilansir dari seehua.com, baru-baru ini, melalui akun Facebook sebuah organisasi nirlaba Prancis, Opération Mer Propre, mempersoalkan hal itu. Padahal, alam butuh waktu sekitar 450 tahun mengurai limbah masker.
Ditampilkan foto sampah masker yang tersebar di laut. Tak hanya masker, limbah medis seperti sarung tangan, botol kosong pembersih tangan, dan semua alat medis terkait Covid-19, menumpuk di situ.
Laurent Lombard, pendiri organisasi ini mengatakan, ini hanyalah sebagian kecil dari sampah laut.
"Jika orang tidak melempar masker di jalan, kita tidak akan melihatnya di laut, karena 80% sampah di laut berasal dari darat. Ketika hujan, sampah tersebut dibawa oleh hujan, melalui sungai dan lembah, dan akhirnya ke laut."
Laurent Lombard menunjukkan, jika situasi ini tidak membaik, kondisi laut pasti akan lebih buruk, dan jumlah limbah masker mungkin akan lebih banyak daripada ubur-ubur. Ia juga menekankan, akan diperlukan waktu 450 tahun masker dapat terurai di lingkungan alam.
Nah, Rekan Bolong, setelah kita mengetahui informasi ini, jangan lupa jaga kebersihan dan buang sampah pada tempatnya, ya!
Sampah masker di laut - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Sampah masker yang terkumpul - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Advertisement