Lama Baca 3 Menit

Salmon Diboikot di Tiongkok, Gimana Nasib Eksportir? 

16 June 2020, 13:32 WIB

Salmon Diboikot di Tiongkok, Gimana Nasib Eksportir?  -Image-1

Salmon di Supermarket - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Kasus positif pasien COVID-19 kembali terdeteksi pada pekan lalu dan telah ditemukan bahwa asal virus tersebut berasal dari talenan salmon impor di Pasar Xinfadi Beijing (北京新发地批发市场). Hal ini membuat ikan salmon diturunkan dari rak-rak di supermarket besar seperti Walmart Inc. dan dihapus dari platform pengiriman grosir di seluruh Tiongkok. Para ahli juga memperingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan laut yang kaya akan omega-3.  

Melansir bloomberg.com, meski belum jelas apakah virus tersebut dapat benar-benar dapat ditularkan melalui makanan yang dibekukan, hal ini membuat eksportir utama seperti Denmark, Norwegia dan Australia mendapat dampak besar karena selama ini salmon telah menjadi komoditi pasar negara-negara tersebut yang nilainya mencapai $ 700 juta atau setara dengan Rp 9.9 triliun.  

Pemboikotan salmon ini merupakan pukulan lain bagi eksportir makanan laut ke Tiongkok setelah pandemi COVID-19 menyebabkan penjualan dalam empat bulan pertama pada tahun ini turun lebih dari 30%, setelah sebelumnya pada tahun lalu sempat naik menjadi $ 686 juta atau setara dengan Rp 9.7 triliun karena peningkatan pendapatan kelas menengah dan banyaknya orang yang beralih ke pola makan yang lebih sehat. Menurut data bea cukai Tiongkok, sebelumnya empat eksportir terbesar adalah Chili, Norwegia, Australia, dan Kepulauan Faroe Denmark.  

Di sisi lain, situasi ini membuat saham produsen babi naik pada hari Senin (15/6/2020), dengan Jiangxi Zhengbang Technology Co (江西正邦科技有限公司) melonjak sebesar 8,6% dan Wens Foodstuffs Group Co (文思食品集团公司) naik sebesar 4,7%. Kenaikan ini kemungkinan didorong oleh ekspektasi bahwa konsumen akan beralih mengkonsumsi daging babi karena menghindari makanan laut. Hal ini dikatakan oleh seorang analis KGI Securities Co (克吉证券公司) di Shanghai.  

Jika di Tiongkok, salmon menjadi sumber penularan COVID-19, di Indonesia sendiri belum ada kasus penularan yang disebabkan oleh salmon.