Wang Yi - Image from Huanqiunet
Beijing, Bolong.id – Pada 14 Oktober 2021, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi melakukan video meeting dengan pimpinan kerjasama Indonesia dengan Tiongkok dan Menteri Koordinator Bidang Koordinasi, Luhut Panjaitan.
Dilansir dari 外交部网站 pada Kamis (14/10/2021), Wang Yi mengatakan bahwa Tiongkok dan Indonesia memiliki persahabatan yang mendalam dan rasa saling percaya yang kuat. Di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, hubungan Tiongkok-Indonesia telah mempertahankan momentum pembangunan yang kuat dan kerja sama praktis semakin erat. Kedua belah pihak harus terus mengikuti konsensus kedua kepala negara sebagai panduan, memainkan peran penting dari mekanisme dialog dan kerjasama tingkat tinggi, serta mempromosikan kemitraan strategis yang komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia menuju arah umum membangun sebuah komunitas masa depan bersama. Ke depan akan membawa kerja sama menyeluruh antara kedua belah pihak ke tingkat yang baru dan membawa manfaat yang lebih nyata bagi kedua bangsa.
Wang Yi mengatakan persatuan dan kerja sama untuk mengalahkan pandemi masih menjadi prioritas utama hubungan Tiongkok-Indonesia saat ini. Tiongkok menyambut Indonesia untuk membeli lebih banyak vaksin Tiongkok dan mendukung Indonesia untuk membangun pusat produksi vaksin regional.
Kami bersedia untuk mempromosikan kerja sama antara perusahaan kedua negara dalam penelitian dan pengembangan rute multi-teknologi untuk vaksin dan mengembangkan vaksin yang "ditingkatkan". Kami menantikan kerja sama antara perusahaan kedua negara dalam produksi API. Kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama menentang stigmatisasi dan politisasi sumber wabah.
Wang Yi mengatakan sejak awal tahun ini, volume perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia telah meningkat secara signifikan. Tiongkok bersedia untuk terus memperdalam kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi bilateral, dan bersama-sama mempromosikan kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung, "Koridor Ekonomi Komprehensif Regional", dan "Taman Bilateral" dan proyek-proyek besar lainnya dari "Belt and Road" yang dibangun bersama oleh kedua negara untuk mencapai hasil yang lebih.
Tiongkok sangat mementingkan penguatan kerja sama bilateral di bidang infrastruktur, digital, 5G, dan ekonomi hijau, serta akan terus mendorong perusahaan-perusahaan yang didanai Tiongkok untuk berpartisipasi aktif dalam proses industrialisasi Indonesia dan terus memperluas akses pasar produk Indonesia yang diekspor ke Tiongkok. Kedua belah pihak harus mengambil putaran baru pertemuan Komite Teknis Kerjasama Maritim sebagai kesempatan untuk membangun kerjasama maritim sebagai titik pertumbuhan penting lainnya untuk saling menguntungkan antara kedua negara.
Suasana meeting secara virtual - Image from Huanqiunet
Luhut menyatakan, sebagai negara berkembang yang mandiri, Indonesia dengan tegas menjalankan kebijakan persahabatan dengan Tiongkok dan setuju dengan konsep komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia. Indonesia dan Tiongkok adalah teman baik dengan tingkat saling percaya, kesetaraan, dan saling menguntungkan yang tinggi. Terima kasih kepada Tiongkok yang telah memimpin dalam mendukung perjuangan Indonesia melawan pandemi dan memberikan dukungan dan bantuan yang kuat untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Kami berharap dapat terus memperkuat R&D dan kerjasama produksi vaksin, mempercepat pembangunan bersama “Belt and Road”, mempromosikan penyelesaian kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal, dan “dua taman kedua negara”. Proyek-proyek besar terus membuat kemajuan baru. Perusahaan Tiongkok telah berperan aktif dalam membantu Indonesia mencapai pembangunan hijau, dan lebih banyak lagi perusahaan Tiongkok dipersilakan untuk berinvestasi di Indonesia.
Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat pertukaran tingkat tinggi antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN serta mempromosikan kualitas dan peningkatan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN.
Kedua belah pihak waspada dan menentang tindakan yang menciptakan risiko proliferasi nuklir dan perpecahan regional di kawasan, dan menekankan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional. Kedua belah pihak juga sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam mempromosikan kerja sama regional dan mengatasi perubahan iklim.
Mengenai kepresidenan Indonesia di G20 pada tahun 2022, Wang Yi mengatakan bahwa Tiongkok mendukung Indonesia dalam menjadi tuan rumah KTT G20 ketujuh belas dan berharap bahwa KTT akan mendukung dan mempraktikkan multilateralisme, mempromosikan pemulihan dan kerja sama ekonomi, dan menjaga pasar, serta kerja sama negara berkembang. Hasil positif telah dicapai demi kepentingan sah negara-negara berkembang. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement