Lama Baca 3 Menit

Anggaran Militer Naik, China Pensiunkan Pesawat Legendaris J7

16 March 2021, 07:05 WIB

Anggaran Militer Naik, China Pensiunkan Pesawat Legendaris J7-Image-1

Pesawat tempur J7 - Image from Wikipedia

Bolong.id - Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) kabarnya sudah mulai menarik jet temput J-7 dari tugasnya. Pesawat buatan dalam negeri ini secara bertahap akan mulai digantikan dengan model terbaru. 

Kantor berita CCTV pada hari Kamis (11/3) melaporkan bahwa baru-baru Angkatan Udara Komando Teater Barat PLA melakukan latihan tempur yang melibatkan J-7.

Dalam latihan yang berorientasi pada pertempuran tersebut, J-7 bertugas sebagai pesawat pencegat, sedangkan varian latihnya, JJ-7, berperan sebagai musuh.

Unit wilayah barat PLA tersebut sengaja mengikutsertakan J-7 dalam latihan terbarunya sebelum mereka menerima unit terbaru sebagai pengganti dari J-7.

Jet tempur J-7 merupakan jet tempur generasi kedua milik militer Tiongkok. J-7 juga merupakan jet tempur paling berpengalaman di Negeri Tirai Bambu dan masih terus bertugas hingga saat ini. J-7 mampu terbang hingga ketinggian 20.000 meter dan melesat dengan kecepatan hingga Mach 2.

Militer Tiongkok mulai menugaskan J-7 pada periode 1960-an. Sejak saat itu hingga era 1990-an, J-7 jadi pesawat tempur tercepat dan memiliki jangkauan terbang tertinggi.

Di era modern ini, J-7 masih mampu berintegrasi dengan jet lain dari generasi ketiga hingga pesawat peringatan dini untuk memainkan peran dalam pertempuran.

Angkatan Udara PLA sekarang lebih sering menugaskan jet tempur generasi ketiga seperti  J-10, J-11 dan J-16. Jet tempur generasi keempat seperti J-20 juga sudah memasuki layanan. Melihat semakin aktifnya generasi baru, J-7 kini memang sudah mulai kehilangan tempat.

Di era pertempuran modern seperti ini, jajaran tempur generasi ketiga tentunya bisa lebih baik dalam pertempuran udara dan serangan darat karena kemampuan radar dan kemampuan manuvernya lebih unggul.

Awal bulan Maret ini Tiongkok juga mengumumkan kenaikan anggaran militernya hingga 6,8% untuk tahun ini. Perombakan serta pembaruan besar-besaran dalam postur militernya jelas akan terjadi, termasuk menggantikan J-7 yang sudah memasuki usia pensiun. (*)