Ilustrasi - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
BEIJING, Bolong.id - China telah memutuskan untuk memberikan 10 juta dosis vaksin COVID-19 kepada COVAX untuk memenuhi kebutuhan mendesak negara-negara berkembang, atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di hari Rabu.
"Ini adalah langkah penting lainnya yang diambil oleh China untuk mempromosikan distribusi vaksin yang adil, memajukan kerja sama internasional dalam memerangi pandemi, dan menegakkan konsep komunitas kesehatan global untuk semua," kata juru bicara Wang Wenbin pada konferensi pers harian. Memperhatikan bahwa WHO telah mulai meninjau otorisasi penggunaan darurat vaksin China, Wang berjanji akan melanjutkan kerja sama perusahaan China dan menyatakan harapan bahwa WHO akan menyelesaikan pekerjaan ini secepat mungkin. “Kami berharap negara-negara yang mampu di komunitas internasional dapat berperan aktif dan mengambil tindakan nyata untuk mendukung COVAX serta kerja WHO, sehingga dapat membantu negara-negara berkembang menerima vaksin tepat waktu dan berkontribusi dalam mengalahkan global pandemi secepatnya," katanya.
China telah secara resmi bergabung dengan COVAX dan menjaga komunikasi yang erat dengan WHO, kata Wang, berjanji untuk melakukan upaya bersama untuk mengubah vaksin COVID-19 menjadi barang publik global dan mempromosikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara berkembang. China menandatangani perjanjian dengan Gavi, Aliansi Vaksin, secara resmi bergabung dengan COVAX pada 8 Oktober 2020.
Matsnaa Chumairo/Penerjemah
Advertisement