Lama Baca 3 Menit

Kemenkes : Vaksin Sinovac Berisi Virus Mati Jadi Tak Mungkin Terinfeksi

23 January 2021, 07:04 WIB

Kemenkes : Vaksin Sinovac Berisi Virus Mati Jadi Tak Mungkin Terinfeksi-Image-1

Presiden Jokowi Disuntik Vaksin - Image from Dari Berbagai Sumber

Jakarta, Bolong.id - Kementerian Kesehatan angkat bicara soal kasus Bupati Sleman Sri Purnomo yang dinyatakan positif Covid-19 seminggu setelah disuntik vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hampir tak mungkin seseorang yang divaksin Sinovac terinfeksi virus corona karena vaksin. Sebab, vaksin tersebut berisi virus mati.

"Vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati ( inactivivated), jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi," kata Nadia dalam sebuah pernyataan Jumat (22/1/2021).

Jika melihat sequence waktunya, kata Nadia, sangat mungkin bahwa Sri Purnomo berada dalam masa inkubasi saat menerima suntikan vaksin, sehingga ada kemungkinan sudah terpapar virus tapi belum bergejala.

Ia menjelaskan, waktu antara paparan dan munculnya gejala virus sedang dan tinggi secara alamiah adalah sekitar 5-6 hari.

"Waktu yang pas, karena divaksin tanggal 14 Januari, sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Januari," jelas dia.

Butuh dua kali penyuntikan

Nadia kembali menegaskan, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan.

Hal itu dilakukan karena sistem imun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus.

Menurut dia, suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal, sementara suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.

"Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang," ujar Nadia.

Ia menambahkan, sejumlah vaksin seperti cacar air, hepatitis A, herpes zoster (cacar ular) juga memerlukan dua dosis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.

Beberapa vaksin bahkan membutuhkan dosis yang lebih banyak, seperti vaksin DTaP untuk difteri, tetanus, dan pertusis.

Oleh karena itu, proses pemberian vaksinasi Covid-19 akan tetap dilakukan seperti yang telah ditargetkan. (*)

Visco Joostensz/Penulis