sosialisasi para ahli medis Tiongkok "pengendalian malaria" - Image from en.people.cn
Beijing, Bolong.id - Presiden Tiongkok, Xi Jinping berpidato tentang kerjasama Tiongkok dengan internasional. Sejak dulu hingga kini. Pidato disampaikan Rabu (2/4/2022).
Dilansir dari 日民日报 pada (1/5/2022), isi pidato Presiden Xi, demikian:
Tiongkok akan melibatkan negara lain dalam pertukaran dan kerjasama yang lebih erat di sektor kesehatan masyarakat, bersama-sama mengatasi ancaman dan tantangan global, membangun komunitas kesehatan global, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Presiden Xi juga memuji kontribusi penting Tiongkok untuk pencegahan dan pengobatan global malaria dan untuk perlindungan kesehatan manusia yang dibuat oleh artemisinin, obat anti-malaria spesifik yang pertama kali ditemukan dan berhasil diekstraksi oleh China 50 tahun yang lalu.
Artemisinin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Tiongkok, yang diwakili oleh Tu Youyou. Para ilmuwan berhasil mengekstraksi artemisinin berkat upaya tanpa henti, kemudian dibuat menjadi obat antimalaria baru yang efektif dan terjangkau, serta memiliki efek samping yang ringan.
Banyak nyawa yang telah diselamatkan di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika berkat penemuan artemisinin, dan lakton yang dihasilkan dari ekstrak apsintus manis melindungi sejumlah besar keluarga didunia.
Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, artemisinin telah menyelamatkan jutaan nyawa orang sejak obat berbasis artemisinin ini dipromosikan secara global sebagai antimalaria.
Sebagai hasil dari keberhasilan Tiongkok dalam memberantas malaria di dalam negeri, Tiongkok juga telah meluncurkan program bantuan luar negeri yang besar untuk membantu negara-negara lain mencegah penyakit dengan artemisinin.
Kegiatan klinik gratis untuk anak-anak dari Tiongkok - Image from en.people.cn
Pada akhir tahun 2021, Tiongkok telah menyediakan miliaran dosis obat artemisinin, melatih puluhan ribu profesional antimalaria untuk negara berkembang, membantu pembangunan pusat pencegahan dan pengobatan malaria untuk 30 negara, dan mengirim 28.000 anggota tim medis ke 72 negara berkembang untuk pencegahan dan pengobatan malaria.
Berkat program pencegahan dan pengobatan malaria yang dibantu Tiongkok, jumlah kasus malaria telah turun 98 persen di Komoro, sementara kematian akibat infeksi telah tidak ada.
Dengan menghilangnya penyakit menular seperti malaria, dan melakukan berbagai kerja sama internasional dalam memerangi COVID-19, Tiongkok tidak hanya bertanggung jawab atas kesehatan dan kehidupan orang Tiongkok, tetapi juga penyebab kesehatan masyarakat global. (*)
Advertisement