Lama Baca 3 Menit

Pengembang Hong Kong Tawarkan 300 Rumah Dengan Diskon 50% dari Harga Pasar

08 December 2021, 06:00 WIB


Pengembang Hong Kong Tawarkan 300 Rumah Dengan Diskon 50% dari Harga Pasar-Image-1

Flat di Hong Kong - Image from Blogspot Andinamu

Hong Kong, Bolong.id - Pengembang properti Hong Kong New World Development mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berencana untuk menjual 300 rumah baru dengan diskon sekitar 50% dari harga pasar di proyek perumahan swasta bersubsidi pertama di kota itu.

Dilansir dari chinanews.com pada (7/12/2021), sebagai bagian dari langkah untuk menyediakan perumahan yang lebih terjangkau di salah satu pasar properti termahal di dunia, New World mengatakan akan membutuhkan uang muka hanya 5% dari harga satuan.

Langkah itu dilakukan setelah New World mengatakan pada bulan September bahwa pihaknya meluncurkan sebuah proyek penelitian yang disebut New World Build for Good untuk mengatasi kekurangan perumahan kronis di kota itu.

“Ini mungkin langkah awal yang kecil, tetapi ini adalah langkah penting yang kami harap akan mendorong perusahaan Hong Kong lainnya untuk bergabung dengan kami dalam menciptakan proyek serupa dan memberikan kembali kepada masyarakat,” kata CEO New World Development Adrian Cheng dalam sebuah pernyataan.

Setelah proposal disetujui oleh pemerintah, New World akan membangun 300 flat dengan satu hingga tiga kamar tidur dengan ukuran mulai dari 300 hingga 550 kaki persegi di distrik New Territories West.

Perkiraan biaya setiap unit akan berkisar HK$2,7 juta ($346.287) hingga HK$4,95 juta dan prioritas akan diberikan kepada penduduk Hong Kong berusia antara 25 dan 45 tahun yang merupakan pembeli rumah pertama kali.

Membuat perumahan lebih terjangkau telah menjadi prioritas bagi semua pemimpin Hong Kong sejak bekas jajahan Inggris itu kembali ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997, meskipun prospek memiliki rumah adalah impian yang jauh bagi banyak orang.

Pada bulan September, Reuters melaporkan Beijing telah memberikan mandat baru kepada taipan kuat kota itu dalam serangkaian pertemuan tahun ini bahwa mereka harus mencurahkan sumber daya dan pengaruh untuk membantu memecahkan kekurangan perumahan yang tidak stabil.

Beijing sebagian menyalahkan “perilaku monopoli” konglomerat atas kesengsaraan perumahan kota, yang diyakini memainkan peran besar dalam menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah dan memicu protes pro-demokrasi pada 2019. (*)