Lama Baca 2 Menit

Kontrak Sci-tech Universitas dan Perusahaan di China Rp278 Triliun

30 June 2022, 15:10 WIB

Kontrak Sci-tech Universitas dan Perusahaan di China Rp278 Triliun-Image-1

Universitas Beihang Melakukan Tes Untuk Mengkomersialkan Teknologi Terkait di Provinsi Jiangxi - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Dilansir dari Global Times, Rabu (29/6/22), pada 2020 ada 3.554 kontrak komersial teknologi tinggi antara perguruan tinggi dengan perusahaan. Senilai 125,61 miliar Yuan (sekitar 278 triliun rupiah). 

Kontrak-kontrak tersebut terkait dengan komersialisasi hasil penelitian dalam bentuk alih teknologi, perizinan, investasi, konsultasi dan lain-lain.

Sebanyak 261 universitas rata-rata mendapatkan 100 juta yuan (sekitar 221 miliar rupiah) untuk kontrak terkait teknologi tinggi.

Laporan tahunan disusun oleh dewan penelitian untuk manajemen pencapaian sains dan teknologi Tiongkok, Pusat Nasional untuk Evaluasi Sains dan Teknologi, dan Institut Informasi Ilmiah dan Teknis Tiongkok di bawah bimbingan Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok.

Dari komersialisasi dalam bentuk transfer teknologi, perizinan dan investasi, lebih dari 40 persen terlibat dengan sektor manufaktur dan lebih dari 60 persen terkait dengan usaha menengah, kecil dan mikro, menurut laporan tersebut.

Hal ini juga menunjukkan perbedaan regional dalam transformasi pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Misalnya, Provinsi Shandong di Tiongkok Timur dan Provinsi Guangdong di Tiongkok Selatan memiliki kemampuan yang kuat untuk menarik pencapaian ilmiah dan teknologi yang dihasilkan di tempat lain.

Beijing dan Shanghai memiliki sejumlah besar perguruan tinggi dan universitas, dengan kapasitas penelitian ilmiah yang kuat untuk mengekspor pencapaian ilmiah dan teknologi yang lebih besar.

Laporan tersebut juga mencantumkan beberapa masalah yang dihadapi sektor seperti kekurangan profesional dan kurangnya dukungan keuangan.

Dibandingkan dengan laporan tahunan sebelumnya, yang terbaru telah ditingkatkan isinya termasuk daftar kasus tepat waktu terkait dengan memerangi COVID-19 secara ilmiah, menurut Science and Technology Daily.

Komersialisasi capaian ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian penting dari Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025). (*)