Lama Baca 3 Menit

Pelajar Global di China Ogah Pulang ke Negara Asal

27 May 2022, 09:56 WIB

Pelajar Global di China Ogah Pulang ke Negara Asal-Image-1

Seorang Artis Opera Peking dan Siswa Internasional - Image from Global Times

Beijing,Bolong.id - Mayoritas (62,32%) pelajar internasional yang belajar di Tiongkok berniat berkarir di Tiongkok. Tapi ketika mereka ditawari berkarir di institusi Tiongkok yang ada di luar negeri, peminatnya 73 persen.

Dilansir dari Global Times pada Rabu (25/5/2022), survei tersebut juga menunjukkan ekspektasi jenis pekerjaan mereka beragam.

Hasil survei tersebut masuk dalam buku baru mahasiswa internasional di Tiongkok dan pengembangan karir. Buku diterbitkan lembaga think tank, Center for China and Globalization (CCG), pada Rabu (25/5/2022).

Itu merupakan studi dan analisis perkembangan aktual siswa internasional di Tiongkok. Survei didasarkan pada perbandingan minat kerja internasional dan berbagai data. Itu juga berisi ide membangun lingkungan yang lebih baik.

Survei juga menunjukkan bahwa mahasiswa internasional tertarik pada semua jenis perusahaan, termasuk perusahaan, lembaga diplomatik atau organisasi antar pemerintah internasional, lembaga layanan publik, dan organisasi non-pemerintah.

Menurut buku tersebut, Tiongkok telah menerapkan kebijakan yang mendukung masuk dan keluarnya siswa internasional sejak 2016, bersama dengan kebijakan lain yang mendorong dan mendukung kewirausahaan dan mempekerjakan siswa internasional, yang merupakan beberapa alasan bagi siswa internasional untuk memilih Tiongkok sebagai karir mereka. tujuan.

Menarik bakat internasional ke Tiongkok dapat membantu negara itu untuk terlibat lebih aktif dalam pemerintahan global, kata survei tersebut. Tiongkok sudah lama terbuka dengan masuknya investasi dan warga internasional.

Namun, pandemi COVID-19 telah membawa tantangan bagi siswa internasional di sana.

Menurut lembaga think tank, banyak siswa internasional masih terdampar di luar negeri karena pandemi. Artinya, mereka sempat pulang ke negara masing-masing, tapi belum bisa masuk Tiongkok lagi, karena pembatasan penerbangan.

Pendidikan internasional di Tiongkok juga berfungsi sebagai industri berorientasi pasar yang dapat membantu mendorong pembangunan ekonomi, kata CCG.

Selain itu, lembaga think tank menyarankan agar mahasiswa Tiongkok dan internasional harus maju bersama di berbagai bidang seperti pertukaran budaya, inovasi ilmiah, perdagangan luar negeri, dan pemerintahan global. (*)