Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian (赵立坚) - Image from 千岛日报
Beijing, Bolong.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian (赵立坚) mengadakan konferensi pers reguler pada 15 Maret.
Dilansir dari chinanews.com pada Selasa (15/3/2022), seorang wartawan bertanya:
"Seorang pejabat Indonesia, ketua bergilir G20, baru-baru ini mengatakan bahwa sebagai ketua bergilir G20, Indonesia percaya bahwa setiap negara memiliki hak untuk mengungkapkan keprihatinan tentang berbagai masalah, termasuk situasi di Ukraina. Tetapi G20 merupakan mekanisme kerja sama Ekonomi multilateral, Indonesia akan fokus memenuhi kewajibannya di bawah Deklarasi Roma para pemimpin G20 dan prioritasnya sendiri, serta tidak bermaksud untuk memasukkan krisis Ukraina ke dalam agenda saat ini. Apa pendapat orang Tiongkok tentang masalah ini?"
Zhao Lijian (赵立坚) menjawab: "G20 adalah forum utama kerja sama ekonomi internasional, dan bukan tempat yang cocok untuk membahas masalah politik dan keamanan seperti Ukraina."
"Dalam situasi saat ini, G20 telah mengemban tanggung jawab penting dalam mempromosikan kerja sama anti-epidemi internasional dan menjaga pemulihan ekonomi dunia yang stabil."
"Mereka telah mematuhi tanggung jawab mereka, memperdalam solidaritas dan kerja sama, dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan luar biasa di publik global. kesehatan, ekonomi, dan keuangan."
Tiongkok mendukung kepresidenan Indonesia dalam mendorong kerjasama G20 di berbagai bidang sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan seputar tema upaya bersama dan pemulihan yang kuat.
Tiongkok akan terus berpartisipasi secara mendalam dalam proses persiapan KTT Bali, bekerja dengan pihak-pihak terkait untuk menyukseskan KTT, serta memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan tata kelola ekonomi global dan mempromosikan pemulihan ekonomi pascapandemi. (*)
Advertisement