Lama Baca 3 Menit

Kepopuleran Bahasa China di Kalangan Anak-anak di Kuba

14 October 2020, 05:27 WIB

Kepopuleran Bahasa China di Kalangan Anak-anak di Kuba-Image-1

Ilustrasi - Image from China Daily

Havana, Bolong.id - Carloz Velazquez, seorang anak laki-laki dari Kuba, telah menemukan bahwa bahasa Mandarin adalah cara produktif untuk menghabiskan waktu luangnya selama pandemi COVID-19.

Mempelajari bahasa Mandarin semakin populer di kalangan anak-anak dan remaja di pulau itu karena hubungan budaya dan sejarah antara kedua negara terus menguat setelah 60 tahun menjalin hubungan diplomatik. Demikian dilansir dari Xinhuanet, Senin (12/10/2020). 

Sebelum pandemi, Velazquez mengikuti kelas bahasa Mandarin setiap Sabtu pagi di China Town Havana, yang hanya beberapa blok dari tempat tinggalnya. Tetapi karena pandemi, ia mempelajari bahasa tersebut di rumahnya. 

Velazquez, yang sangat menyukai video game, mengatakan bahwa “berita dan artikel teknologi yang paling menarik selalu datang dari Tiongkok.” 

Velazquez  juga menambahkan bahwa setiap kali dia mencari informasi mengenai teknologi, ada banyak sekali data yang tersedia dalam bahasa China, sehingga momen itulah yang membuatnya merasa perlu untuk mempelajari bahasa baru. 

Dia sangat terkesan dengan keindahan seni kaligrafi dan cerita di balik setiap karakter Han. 

Di Havana, sekelompok 15 anak sekolah dasar mulai belajar bahasa Mandarin melalui proyek komunitas yang dikembangkan oleh House of Chinese Arts and Traditions. 

Selama beberapa tahun terakhir, pengetahuan tentang bahasa dan budaya Tiongkok di Kuba telah meningkat berkat program pertukaran akademik dan budaya, serial TV, dan dokumenter, serta semakin banyak wisatawan Tiongkok di pulau itu. 

Guru Velazquez, Dian Llanes, 24 tahun, belajar bahasa Mandarin dari teman sekelasnya yang berbahasa Mandarin di Sekolah Pariwisata dan terus mengasah keterampilannya di Institut Konfusius Havana. 

“Hubungan antara kedua negara semakin dekat, sehingga setidaknya mempelajari dasar-dasar bahasa China menjadi lebih penting bagi orang-orang di sini,” kata Llanes. 

Di Kuba, program sekolah dasar dan menengah hanya memasukkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. namun, sekelompok anak dan remaja di ibu kota mengikuti kelas bahasa Mandarin yang diberikan oleh guru dari Institut Konfusius Havana yang didirikan pada tahun 2009. 

Saat ini, lebih dari 1.000 siswa terdaftar di pusat akademik," kata Yorbelis Rosell, direktur institut tersebut. "Fokus awal kami adalah memberikan pembelajaran pada orang dewasa, tetapi seiring berjalannya waktu, kami telah mengambil tindakan untuk memberikan pembelajaran pada anak-anak dan terus mempromosikan bahasa dan budaya Tiongkok di Kuba." (*)