Ilustrasi - Image from CNBC Indonesia
Jakarta, Bolong.id - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan dimulai pada November 2020. Ada tiga jenis vaksin dari Tiongkok, yaitu buatan Cansino Biological, Sinopharm, dan Sinovac Biotech yang menggunakan metode inactivated (diinaktifkan). Saat virus diinaktifkan, ia tidak menginfeksi, melainkan memicu respons kekebalan tubuh.
Ketiga vaksin tersebut telah diuji sampai tahap akhir dan sedang dalam proses mendapat Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara. Demikian dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (12/10/2020).
Terkait dengan uji klinis ketiga vaksin, Cansino sedang melakukan uji klinis di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia, dan Paskitan. Sinopharm sedang menggandeng G42 melakukan uji klinis di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko, dan Argentina. Sedangkan Sinovac melakukan uji klinis di Indonesia, Brasil, Turki, Bangladesh, dan Chile.
Ketiga vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari pemerintah Tiongkok. Ratusan ribu warga Tiongkok sudah mendapatkan vaksin, terutama mereka yang bekerja sebagai tenaga medis, pekerja perusahaan, militer, dan diplomat.
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai efek samping berbahaya setelah ketiga vaksin ini disuntikkan kepada warga negara Tiongkok. Menurut Chief Biosafety dari CDC Tiongkok Wu Guizhen, uji klinis fase tiga berjalan dengan lancar dan vaksin akan siap digunakan pada November atau Desember.
Mengenai kehalalan ketiga vaksin, tim inspeksi yang terdiri dari BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan segera bertolak ke Tiongkok pada tanggal 14 Oktober 2020 untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac dan Cansino. Sementara untuk vaksin Sinopharm akan diambil dari data uji klinik di UAE karena diproduksi di sana. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitupun dengan kehalalan vaksin Sinopharm
Menurut Direktur Utama Bio Farma Honest Basyir, MUI Abu Dhabi sudah menyatakan tidak ada masalah dengan kehalalan vaksin Sinopharm.
Advertisement