Hong Kong, Bolong.id - Pemerintah Hong Kong mencari cara menyelamatkan industri pariwisata yang "beku", mengandalkan Wilayah Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macau. Mengeksplorasi wilayah tersebut, kata Dane Cheng 郑丹, direktur eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong (HKTB).
Industri pariwisata di sana mempekerjakan sekitar 800.000 orang dan secara langsung menyumbang 5 persen dari PDB Hong Kong. Tetapi kini seolah beku, kata Cheng dalam wawancara dengan China Media Group. Demikian dilansir dari CGTN, Sabtu (24/10/2020).
"Hong Kong memang kecil. Dulu kami sangat bergantung pada turis yang berkunjung. Jumlah turis bisa mencapai 200.000 sehari, tapi sekarang kami hanya punya sekitar 300 turis sehari, jadi situasi saat ini sangat buruk."
Hong Kong sekarang mencari kerja sama internasional dan meningkatkan koneksi dengan industri pariwisata di Tiongkok daratan.
Dengan mengandalkan strategi Wilayah Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao, Hong Kong masih dapat memainkan perannya sebagai pusat pelayaran internasional dan melakukan sinergi di daerah tersebut, kata Cheng.
Di tengah pandemi, kami memahami bahwa Wilayah Teluk Besar dapat memberi kami peluang bisnis yang baik. Lebih banyak turis luar negeri bisa mengunjungi Guangzhou, Shenzhen, Macao, dan Hong Kong, katanya.
Hong Kong juga membangun proyek kerjasama dengan mitra lain. Proyek "gelembung perjalanan" yang diluncurkan bersama oleh Hong Kong dan Singapura, misalnya, memungkinkan wisatawan yang memenuhi syarat untuk menikmati perjalanan dua arah, bebas karantina setelah uji COVID-19.
Advertisement