Logo Baidu - Image from FLORENCE LO/REUTERS
Bolong.id - Sebuah laporan penelitian yang diluncurkan bersama oleh Baidu dan organisasi konsultan teknologi terkenal di dunia IDC (International Data Corporation) pada Senin (13/12/2021) menunjukkan bahwa sejumlah besar aplikasi teknologi kecerdasan buatan akan berkontribusi dalam upaya pengurangan karbon dan pengurangan emisi di industri utama.
Menurut perkiraan, mulai sekarang hingga 2060, teknologi terkait AI akan membantu mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 35 miliar ton. Data penelitian ini termasuk dalam Kertas Putih 2021 tentang Kecerdasan Buatan Tiongkok Membantu Pencapaian Tujuan Karbon Ganda, yang merupakan laporan penelitian industri pertama yang berfokus pada AI yang membantu mencapai tujuan karbon ganda di China.
Dilansir dari 美股研究社 pada Senin (13/12/2021), teks lengkap kertas putih ini terdiri dari 27.000 kata. Berdasarkan keputusan strategis nasional karbon puncak dan netral karbon, secara sistematis menjelaskan kemajuan kecerdasan buatan dan teknologi informasi dan komunikasi terkait di berbagai industri dari dimensi kategori teknologi, prinsip mekanisme, skenario aksi, aplikasi industri, dan kasus praktis.
Peran inti meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi dan mewujudkan transformasi hijau, dikombinasikan dengan menyisir dan meringkas jalur realisasi pengurangan karbon dan pengurangan emisi, memberikan referensi untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi pengurangan karbon teknologi kecerdasan buatan dan membantu mencapai tujuan dual carbon.
Sebagai perusahaan AI terkemuka dengan fondasi Internet yang kuat, Baidu terus berinvestasi di bidang kecerdasan buatan, dan teknologi intinya memimpin secara internasional. Baidu Brain adalah kumpulan akumulasi teknologi AI dan praktik industri. Baidu Brain tidak hanya menyiapkan kotak peralatan AI untuk pembuat konten, tetapi juga menyediakan basis besar teknologi untuk transformasi cerdas masyarakat dan industri. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
