Ilustrasi makam China - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Bolong.id - Pada penggalian arkeologi di Hongduyuan, Xianyang, Provinsi Shaanxi, sejumlah besar makam muncul di tempat yang sama. Banyak makam yang mutu dan kepadatannya tinggi yang mengejutkan banyak arkeolog.
Dalam tradisi Tiongkok, penguburan kerabat yang telah meninggal sangat diperhatikan, dan banyak ditemukan makam kuno yang sangat besar. Lalu, seperti apa sebenarnya karakteristik makam Tiongkok kuno?
Makam Kuno Tiongkok
Makam Qin Shihuang - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Dilansir dari 第一国学, menyegel bumi sebagai makam adalah metode penguburan utama di Tiongkok kuno. Pertama, temukan tanah datar, gali lubang besar, bangun istana di dalamnya, dan taruh barang-barang untuk pemakaman kaisar di dalamnya.
Kaisar dimakamkan, dan akhirnya ditutup dengan tanah lapis demi lapis menjadi makam yang begitu megah seperti bukit. Makam yang terkenal secara historis seperti Kaisar Wu dari Dinasti Han dan Kaisar Qin Shihuang semuanya berbentuk seperti ini.
Banyak makam telah digali di Dataran Hongdu, sekitar 3.600 buah, termasuk makam bangsawan dan rakyat jelata. Untuk makam rakyat biasa, mereka biasanya hanya menggunakan tanah datar biasa. Sedangkan untuk bangsawan biasanya masih dibuatkan makam yang seperti gundukan.
Budaya Pemakaman
Ilustrasi orang membersihkan makam - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Dalam memilih makam, orang Tionghoa biasanya akan memilih lokasi dengan feng shui yang cocok. Mereka meyakini bahwa lokasi kuburan akan mempengaruhi qi di lingkungan keluarga orang yang telah meninggal. Dalam kasus pemakaman kerajaan, feng shui yang baik atau buruk dapat mempengaruhi seluruh bangsa.
Pemakaman Tiongkok biasanya berlangsung selama 7 hari, tetapi masa berkabung berlangsung selama 49 hari dengan doa mingguan dibacakan oleh keluarga setiap 7 hari. Upacara terakhir, yang menandakan berakhirnya masa berkabung, dapat diadakan setelah 100 hari.
Warna putih dikaitkan dengan kematian di Tiongkok, seperti di banyak budaya Asia. Kadang-kadang spanduk putih digantung di atas pintu rumah keluarga yang berduka, dan pelayat sering memakai warna-warna lembut.
Jika orang yang meninggal berusia lebih dari 80 tahun, para tamu dapat mengenakan nuansa merah muda ke upacara pemakaman karena dianggap sebagai tonggak umur panjang. Warna merah tidak pernah dipakai untuk pemakaman, karena melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan dalam budaya Tiongkok.
Di dekat peti matu, biasanya akan dibangun altar untuk membiarkan kerabat dan teman datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada almarhum. Altar ini juga merupakan tempat untuk membakar dupa dan lilin putih.
Masyarakat Tionghoa tradisional memperhatikan fakta bahwa kematian adalah prioritas terbesar. Ketika almarhum meninggal, penghormatan terakhir akan diberikan sebaik-baiknya kepada orang yang sudah meninggal. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement