Ilustrasi pengguna smart watch - Image from Reuters
Bolong.id - Indonesia berpeluang untuk memperkuat kerja sama dengan Tiongkok di berbagai bidang, termasuk industri kesehatan. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, banyak orang yang semakin peduli dengan kesehatannya.
Peluang ini juga dapat dimanfaatkan melalui teknologi seperti kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan Internet of Things (IoT).
Dilansir dari 看印尼 pada Minggu (26/2/2022), Ketua Indonesia Chamber of Commerce in China (Inacham), Liky Sutikno, mengatakan bahwa COVID-19 telah mengubah pandangan banyak orang tentang masalah kesehatan.
Menurutnya, di era digital banyak orang yang melek teknologi. Semuanya diuntungkan dari inovasi dan pemanfaatan teknologi. Bahkan jam tangan pintar dijadikan produk teknologi untuk mengetahui kondisi organ tubuh masyarakat.
“Teman-teman banyak yang menggunakan jam tangan pintar untuk mengontrol gula darah dan kadar oksigen, bahkan ada yang mengontrol detak jantung, dll,” jelasnya. Mengenai perkembangan teknologi yang begitu pesat, ia menjelaskan bahwa rumah sakit di Tiongkok sudah lebih matang.
“Jadi, kami mengunjungi beberapa rumah sakit di Tiongkok yang serba cerdas dan otomatis, dan kami bisa mendeteksi kondisi pasien, termasuk saat pasien tersebut mendapat perawatan,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa Indonesia masih harus banyak belajar tentang teknologi AI. Namun, untuk menghasilkan produk olahraga, Indonesia mampu melakukannya. Seperti produksi alat olahraga bernilai rendah seperti dumbel, lompat tali, matras yoga, dll.
Dia kembali menekankan bahwa sementara adopsi penuh IoT belum siap, produksi dalam negeri dari produk bernilai rendah tentu dapat dicapai. Sebab di Tiongkok, produksi peralatan olahraga bernilai rendah menghadapi kendala biaya.
“Produk bernilai rendah di Tiongkok semakin sedikit, dan ini bisa diproduksi di dalam negeri karena biaya tenaga kerja di Tiongkok sangat mahal, dan biaya tenaga kerja di Tiongkok. Setidaknya 2 kali lebih tinggi daripada di Indonesia,” jelas Liky.
Dia meyakini solusi yang tepat bagi kedua negara untuk kerja sama di bidang kesehatan adalah Indonesia memproduksi alat olahraga bernilai rendah ini di dalam negeri kemudian mengekspor produknya ke Tiongkok. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement