Lama Baca 3 Menit

Warga Keturunan Tionghoa Bangun Kembali Gapura Glodok

02 July 2022, 19:30 WIB

Warga Keturunan Tionghoa Bangun Kembali Gapura Glodok-Image-1

Kawasan glodok pancoran - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Jakarta, Bolong.id - Masyarakat keturunan Tionghoa di Jakarta bergotong-royong membangun kembali gapura yang menjadi gerbang masuk kawasan Chinatown di Glodok, Jakarta Barat.

Dilansir dari berbagai sumber, setelah dibangun dengan biaya urunan warga, gapura berwarna abu-abu tersebut kini resmi diserahkan untuk menjadi aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Panitia Peresmian Gapura, Anwar Budiman saat peresmian mengaskan bahwa ini adalah partisipasi masyarakat Tionghoa di Jakarta, untuk membalas rasa kasih Pak Gubernur Anies, jadi kami mempersembahkan gapura ini menjadi milik Pemprov DKI Jakarta.

Anwar mengatakan, gapura tersebut merupakan lambang persatuan dan keberagaman masyarakat di Jakarta.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, gapura ini merupakan gapura yang dibangun kembali di atas bekas lokasi gapura yang dulu diruntuhkan pada era penjajahan Jepang.

Anies dalam sambutannya menegaskan, ini adalah peristiwa yang akan dicatat di dalam perjalanan sejarah kota kita. Kawasan pecinan ini berusia lebih dari 300 tahun, gapura ini dulu berdiri di sana. Namun, di era kepemimpinan Jepang gapura itu diruntuhkan, sekitar tahun 1938.

Pada 2018, kata Anies, sejumlah tokoh keturunan Tionghoa Jakarta mulai mengusulkan pembangunan kembali gapura tersebut.

Selain itu Anies menjelaskan bahwa, pada tahun 2018 direncanakan, Covid-19 datang maka proyek itu tertunda. Dan hari ini Alhamdulillah 30 Juni 2022 gapura Chinatown resmi ditegakkan di tempat ini.

Anies menyebut berdirinya gapura bercorak naga tersebut menyimbolkan keberagaman di Jakarta. Bahwa Jakarta adalah rumah bagi semua. Keberagaman itu adalah karunia Tuhan. Persatuan itu adalah ikhtiar sesama. 

Persatuan itu ikhtiar kita, kalau beragam itu karunia dari Tuhan dan di tempat ini didirikan gapura menandakan hadirnya persatuan di kota ini. Inilah penanda kita hidup bersama, kita saling menghormati dan menghargai.

Gapura berwarna abu-abu itu berdiri megah menyambut siapa saja yang hendak melintas ke Jalan Pancoran dari arah Jalan Gajah Mada.

Dengan dihiasi ukiran naga dan karakter khas Tiongkok lainnya dan papan nama berwarna merah, gapura itu bak ingin menunjukan bahwa pengunjung akan segera masuk di kawasan pecinan.

Anies menegaskan bahwa gapura ini unik, kalau gapura pecinan di tempat lain biasanya dominan warna merah, kalau di sini berwarna beton. Jadi kalau orang ingat gapura berwarna beton, ingatnya Jakarta. (*)