Batu bara di China - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Kota Tangshan di Provinsi Hebei, Tiongkok Utara yang menjadi pusat transportasi batu bara utama tengah menghadapi potensi gangguan pasokan batu bara di tengah wabah COVID-19 baru. Mendorong kontrol lalu lintas dan upaya anti-pandemi lainnya beberapa waktu lalu.
Dilansir dari 人民网 pada Selasa (22/03/22), beberapa waktu lalu dampak pada pasokan dan harga yang terbatas dapat dikendalikan. Mengingat persediaan yang tinggi, metode transportasi yang fleksibel, dan tindakan darurat pemerintah.
Seorang karyawan di Tangshan Caofeidian Coal Port Co mengatakan bahwa belum ada dampak khusus yang terjadi, karena sebagian besar batubara tiba dengan kereta api dari tempat lain dan dikirim langsung ke pelabuhan yang tidak terpengaruh oleh kontrol lalu lintas.
"Operasi pelabuhan lancar, dengan staf yang bekerja dalam tiga shift dan tinggal di pelabuhan," kata karyawan itu.
"Apalagi stok di pelabuhan cukup mencapai jutaan ton batubara", menurut karyawan tersebut.
Sementara untuk langkah-langkah pencegahan pandemi tidak akan mempengaruhi pasokan, harga pasar mungkin naik, tambah karyawan tersebut.
Harga pasar untuk batubara kokas adalah sekitar 3.000 yuan (sekitar Rp. 6 juta) hingga 3.500 yuan (sekitar Rp. 7 juta) per ton, sedangkan harga kontrak jangka panjang sekitar 2.100 yuan (sekitar Rp. 4 juta).(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement