Belajar Mandarin - Image from CGTN
Zambia, Bolong.id - Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa asing yang digunakan di Zambia saat ini, karena beberapa pusat pembelajaran telah didirikan bagi orang-orang untuk belajar bahasa Tiongkok ini.
Warga Zambia ingin mengasosiasikan diri mereka dengan mandarin sebagai cara untuk memudahkan komunikasi dengan warga negara Tiongkok di tempat kerja atau saat menjalankan bisnis.
"Saya belajar bahasa mandarin baru-baru ini di Mpongwe dari sukarelawan Tiongkok yang mengajari saya bahasa tersebut tanpa biaya," kata Maureen Mwape, seorang pengusaha.
Dia berkata bahwa berbicara bahasa mandarin telah membuatnya bisa bebas berbisnis dengan orang Tiongkok.
"Saya tidak hanya bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang Tionghoa menggunakan mandarin, tapi saya juga bisa sedikit memahami budaya kerja keras mereka," katanya.
Joseph Kangwa, seorang petani di Mpongwe juga senang mengetahui sedikit tentang mandarin. Dilansir dari Xinhuanet Kamis (24/12/2020).
"Ini bahasa yang menarik, saya telah belajar praktik bertani terbaik dari Tiongkok, menggunakan bahasa Mandarin sebagai media komunikasi," kata Kangwa.
Dia mendorong rekan-rekan petani untuk belajar bahasa Mandarin. "Orang Tiongkok adalah orang yang berpengetahuan luas, jadi kami perlu tahu bahasa mereka jika ingin memperoleh banyak pengetahuan dan kebijaksanaan dari mereka," katanya.
Dia mengatakan warga Zambia, khususnya anak-anak, seharusnya tidak hanya memikirkan bahasa Inggris atau Prancis sebagai satu-satunya bahasa internasional, tetapi juga berharap untuk belajar bahasa Mandarin.
"Orang Tiongkok ada di seluruh dunia, jadi oleh karena itu kita harus memahami bahwa bahasa ini digunakan di mana-mana di dunia," kata Kangwa.
Dan seorang guru pra-sekolah di Mpongwe, Sandra Mwansa berkata bahwa dia saat ini sedang melakukan les privat dalam bahasa mandarin. “Visi saya, pada Maret 2021, saya sudah bisa membaca, menulis, dan berbicara bahasa Mandarin,” ujarnya.
Mwansa mengatakan bahwa dia juga ingin mengajari siswa bahasa mandarin di sekolahnya.
“Saya pikir semua sekolah dan perguruan tinggi termasuk universitas di tanah air harus mengajarkan bahasa mandarin. Itu adalah bahasa yang bisa digunakan untuk menumbuhkan pembangunan nasional,” ujarnya. (*)
Advertisement