Lama Baca 3 Menit

China Pemilik Perusahaan Unicorn AI Terbanyak di Dunia

12 December 2020, 05:48 WIB

China Pemilik Perusahaan Unicorn AI Terbanyak di Dunia-Image-1

Artificial Intelligence - Image from detik.net

Beijing, Bolong.id - Tiongkok menduduki puncak daftar negara dengan perusahaan unicorn kecerdasan buatan paling banyak di dunia, menurut laporan the 21st Century Business Herald pada hari Selasa (11/12).

Perusahaan unicorn sendiri merupakan perusahaan yang dinilai memiliki ide tidak biasa dan memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar (sekitar 14 triliun rupiah).

Dengan 206 perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence; AI), Tiongkok mengambil peran utama dalam jumlah perusahaan semacam itu pada 2019, kata laporan itu, mengutip An Hui, wakil kepala insinyur dari CCID Research Institute, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.

Dari 2015 hingga 2019, perusahaan kecerdasan buatan Tiongkok mengumpulkan US$40 miliar (sekitar Rp456,1 triliun) , menempati peringkat kedua di dunia dan menyumbang 22 persen dari total, kata An pada KTT industri AI di Wuxi, Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur.

Statistik menunjukkan, hingga pertengahan Oktober, Tiongkok memiliki 1.499 perusahaan robot pintar, 2.707 perusahaan drone, 6.722 perusahaan pengenalan wajah, 2.855 perusahaan voice assistant, dan 6.143 perusahaan pengemudi pintar.

Pada 2019, pemerintah Tiongkok meluncurkan sekitar 276 kebijakan untuk mendorong pengembangan AI di negaranya. Dilansir dari China Daily pada Rabu (09/12/2020).

Diperkirakan pangsa pasar pengenalan wajah Tiongkok akan mencapai 44,59 persen dari total dunia pada tahun 2023.

Sekitar 783.000 robot industri saat ini beroperasi di pabrik-pabrik Tiongkok dan wabah pandemi COVID-19 mempercepat perkembangan AI di bidang medis, kata laporan itu.

Tidak hanya Tiongkok, Indonesia juga memiliki teknologi kecerdasan buatan yang membanggakan. AI pelacak rute penyelundupan satwa langka dilindungi bernama Pangolin buatan tim milenial Indonesia berhasil menjuarai kontes Zoohackathon 2019 di Kinabalu, Malaysia.

Dikutip dari CNN Indonesia, tim dari Indonesia yang beranggotakan enam orang itu dinilai berhasil membuat perangkat lunak berbasis AI yang memiliki kemampuan mengekstrak informasi kunci dari artikel berita.(*)