Lama Baca 2 Menit

Alasan Indonesia Pesan 155 Juta Vaksin Tanpa Izin Penggunaan

11 December 2020, 12:14 WIB

Alasan Indonesia Pesan 155 Juta Vaksin Tanpa Izin Penggunaan-Image-1

Vaksin Sinovac di Indonesia - Image from Detiknet

Jakarta, Bolong.id -Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan pemesanan 155,5 juta vaksin dari berbagai produsen di dunia, walaupun belum mendapat emergency use authorization (EUA) di negara asal vaksin.

Budi mengatakan salah satunya karena negara lain sudah lebih dulu memesan dalam jumlah banyak, yang berarti Indonesia tidak ingin kehabisan stok vaksin COVID-19. Dilansir dari CNBC Indonesia pada Jumat (10/12/2020).

Kapasitas produksi vaksin di dunia pertahun diperkirakan hanya 6,4 miliar dosis dari 11 miliar dosis yang dibutuhkan untuk penduduk dunia menciptakan herd immunity dalam melawan COVID-19, Budi menjelaskan dalam rapat Komisi IX DPR, Kamis (10/12).

Di sisi lain, per 24 November 2020 sudah 15 negara maju yang telah memesan vaksin COVID-19 sebanyak 4,12 miliar dosis. Ini tidak sebanding dengan kapasitas produksi tahunan vaksin dunia.

"Hanya sepertiga (kapasitas produksi vaksin) yang bisa dipakai untuk vaksin covid-19. Jadi, setahun kira-kira hanya bisa 2,5 miliar, sedangkan vaksin yang sudah di-book oleh negara maju itu merupakan vaksin yang sudah diproduksi selama 2 tahun," ungkapnya.

"Itu sebabnya kenapa waktu kami diminta mencari vaksin ini, kami merasa memang ada risiko yang kami ambil duluan untuk memastikan agar jangan sampai kita akan dapatnya 1,5 tahun atau 2 tahun lagi," kata Budi melanjutkan. (*)