Hong kong China - Image from Liputan 6
Inggris, Bolong.id - Tiongkok pada hari Rabu (04/11), mendesak Inggris untuk mengakui kenyataan dan berhenti mencampuri urusan Hong Kong, saat kedutaan besar Tiongkok untuk Inggris menanggapi pernyataan yang dibuat oleh kementerian luar negeri Inggris.
Pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa (03/11) terkait dengan penangkapan orang-orang yang disebut "terpilih secara demokratis" dan mantan anggota parlemen kota, menggambarkan penangkapan tersebut sebagai "dorongan politik." Dikatakan bahwa "hak dan kebebasan rakyat Hong Kong diabadikan dalam Deklarasi Bersama "dan Inggris mengharapkan" semua penangkapan dan proses peradilan dilakukan secara adil dan transparan."
Kedutaan Besar Tiongkok menegur pernyataan tersebut, menekankan bahwa penduduk Hong Kong menikmati hak demokrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kebebasan yang luas sesuai dengan hukum dan peraturan yang ditetapkan. Dilansir dari CGTN pada Kamis (05/11/2020).
"Setiap orang sama di depan hukum dan setiap pelanggaran hukum akan ditindak sesuai hukum," kata juru bicara yang menjamin tidak ada gangguan atau fitnah dalam penegakan hukum.
Juru bicara tersebut menegaskan kembali bahwa urusan Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok dan menolak klaim yang dibuat oleh Inggris, mengingatkan negara tersebut bahwa menekankan Deklarasi Bersama tidak memberi Inggris kedaulatan, yurisdiksi atau hak untuk mengawasi Hong Kong.
Tiongkok mendesak Inggris untuk berhenti menggunakan Deklarasi Bersama sebagai alasan untuk mencampuri urusan Hong Kong, yang murni urusan internal Tiongkok, juru bicara memperingatkan. (*)
Advertisement