Jamur Lingzhi - Image from CGTN
Bolong.id - Menurut The Classic of Mountains and Seas, selama periode Neolitik, putri kesayangan Kaisar Yan, Yaoji, yang memiliki hati yang murni dan wajah yang cantik, meninggal pada usia dini.
Setelah meninggal, jiwanya melayang ke Gunung Gu Yao dan menjadi semacam tanaman di gunung, menjadi jamur lingzhi. Menariknya, siapa pun yang memakan jenis tanaman ini bisa bertemu dengan yang mereka rindukan dalam mimpi.
Sebagai harta pelestarian kesehatan, jamur lingzhi dicintai oleh kaisar dari berbagai dinasti dalam sejarah Tiongkok.
Wang Anshi, politisi dan sastrawan dari Dinasti Song sebelumnya (960-1127), menulis dalam karyanya Zhi Ge Fu bahwa, ratusan ribu jamur lingzhi dikirim ke istana kekaisaran setiap tahun.
Karena kualitas obat dan penyembuhannya, lingzhi mendapatkan reputasi sebagai "jamur keabadian" kuno yang dihormati selama lebih dari 2.000 tahun.
Dilansir dari CGTN, enam jenis jamur lingzhi tercatat dalam karya Li Shizhen Compendium of Materia Medica: jamur lingzhi hijau, merah, kuning, putih, hitam dan ungu.
Dia menulis bahwa jamur lingzhi terutama digunakan untuk meningkatkan penglihatan, menyehatkan hati, menenangkan pikiran, menghidupkan "qi" (kekuatan hidup, prinsip yang mendasari pengobatan tradisional Tiongkok dan seni bela diri), mengatasi stagnasi dada, meredakan batuk, memperkuat otot dan tulang, dll.
Menurut Chinese Pharmacy Dictionary, mengkonsumsi jamur ini dapat menyehatkan dan memperkuat tubuh dan juga menyegarkan otak, menguatkan ginjal, mengurangi peradangan dan meningkatkan aliran urin.
Tubuh buah jamur lingzhi yang memiliki rasa manis dan bersifat netral biasanya digunakan sebagai obat.
Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum) termasuk dalam Kingdom Fungi. Ini tersebar di Zhejiang, Fujian, Guangdong, Jiangxi, Hunan, Anhui, Guizhou, Heilongjiang, Jilin dan provinsi lainnya.
Biasanya tumbuh di hutan pegunungan dengan kelembaban tinggi dan cahaya rendah. Jamur ini biasanya dapat ditemukan di pohon busuk atau akarnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
