Lama Baca 3 Menit

Belanja Online China Capai Rp17,931 Triliun, e-Commerce Kalahkan Toko Fisik?

28 September 2021, 13:58 WIB

Belanja Online China Capai Rp17,931 Triliun, e-Commerce Kalahkan Toko Fisik?-Image-1

Toko Pakaian Fisik di Nanchang - Image from Eric Dang

Bolong.id - Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok beberapa hari yang lalu, dari Januari hingga Agustus tahun ini, penjualan ritel online nasional Tiongkok mencapai 8,1 triliun yuan (sekitar Rp 17,931 triliun), meningkat 19,7% dari tahun ke tahun. 

Di antara mereka, penjualan ritel online barang fisik adalah 6.634 miliar yuan (sekitar Rp14,646 triliun), meningkat 15,9% dari tahun ke tahun, menyumbang 23,6% dari total penjualan ritel barang konsumsi.

Belanja online telah menjadi cara berbelanja bagi masyarakat modern, khususnya anak muda. Beberapa orang mengatakan bahwa e-commerce telah mengalahkan toko fisik, menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. 

Melihat masalah dengan cara ini sebenarnya tidak komprehensif, hanya melihat permukaan masalah tanpa menyentuh esensi masalah. Bahkan tanpa munculnya e-commerce, akan ada model bisnis lain. Perkembangan teknologi informasi pasti akan melahirkan model bisnis baru. Setelah mempopulerkan 5G, model bisnis baru akan terus bermunculan.

Dilansir dari 北京青年报 pada Senin (27/9/2021), dengan munculnya model bisnis baru, model bisnis lama mau tidak mau akan terpengaruh, ini adalah hukum pembangunan sosial dan ekonomi, serta hukum pembangunan manusia. Masyarakat tidak dapat bertahan dalam model bisnis “hanya toko fisik”.

Dengan terus berkembangnya e-commerce, toko fisik mungkin akan semakin terpengaruh, sampai batas tertentu, ini juga akan memaksa toko fisik untuk melakukan perubahan model bisnis dan melahirkan model bisnis toko fisik baru.

E-commerce akan terus berlanjut, dan semua toko fisik tidak akan tutup. Baik itu e-commerce atau toko fisik, model bisnis mana yang dapat berkembang dengan baik tidak tergantung pada saat ini, tetapi pada siapa yang dapat berinovasi model bisnis baru yang populer di kalangan konsumen di masa depan.

Siapa yang bisa membuat model bisnis yang lebih populer di kalangan konsumen adalah inti dari persaingan. Tidak ada artinya berbicara tentang masa depan e-commerce dan toko fisik tanpa poin ini. (*)


Informasi Seputar Tiongkok