Lama Baca 4 Menit

Bakso, Kuliner Sejuta Umat Asal China

04 September 2021, 14:31 WIB

Bakso, Kuliner Sejuta Umat Asal China-Image-1

Bakso - Image from iStock

Bolong.id  Bakso adalah salah satu kuliner yang paling populer di Indonesia, baik dari desa hingga di kota-kota besar di Indonesia. Bakso juga dijual dengan berbagai cara, mulai dari pedagang kaki lima yang berkeliling dengan gerobak, dengan sepeda, berkeliling mulai dari perumahan hingga di pinggir jalan besar. Selain pedagang bakso keliling, ada juga warung bakso tenda sederhana, hingga restoran bakso dengan harga mahal di mall-mall besar.

Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur lalu ditaburi bawang goreng dan seledri. Berbagai jenis bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan ataupun mal-mal. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau capcai.

Bakso ternyata bukan makanan asli Indonesia, tapi memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa-Indonesia. Istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So (肉酥 bah-so͘) yang dalam Bahasa Hokkien secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso di Indonesia lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam.

Tekstur bakso cukup mirip dengan bakso daging sapi Tiongkok. Meskipun bakso memiliki nama dari bahasal Hokkien, para ahli kuliner berpendapat bahwa kemungkinan besar bakso adalah campuran pengaruh kuliner di masa kolonial Hindia Belanda. Dalam bahasa Indonesia juga, istilah bola daging sering merujuk pada bakso ala Barat atau Eropa, yang berbeda tekstur dan kekenyalannya dengan bakso. Misalnya, bakso Swedia diterjemahkan menjadi bola daging Swedia dalam bahasa Indonesia. Sup dan mie mungkin berasal dari Tiongkok, tetapi baksonya, mungkin berasal dari Belanda.

Meskipun kemungkinan berasal dari Tiongkok, bakso telah mengalami lokalisasi menjadi masakan Indonesia Tionghoa dan Jawa. Saat ini, sebagian besar penjual bakso adalah penduduk asli Jawa dari Wonogiri (kota dekat Solo) dan Malang. Bakso Solo dan Bakso Malang adalah varian bakso paling populer. Bakso Solo biasanya disajikan dengan mie kuning dan bihun dalam kaldu sapi, sedangkan Bakso Malang biasanya ditambahkan tahu dan pangsit goreng yang renyah. Di Malang, ada juga bakso bakar yang sangat populer. Di Bandung, Jawa Barat, ada sejenis bakso bernama bakso cuanki, yang hampir mirip dengan bakso Malang.  (*)


Informasi Seputar Tiongkok