Ilustrasi minuman Sexy Tea - Image from People Visual
Bolong.id - Teh susu merek Sexy Tea (茶颜悦色) viral di Tiongkok baru-baru ini, hingga beberapa kurir tidak resmi mengantarkan minuman dari toko-tokonya di pusat kota Changsha ke provinsi-provinsi tetangga.
Dikenal sebagai daigou (代购) dalam bahasa Mandarin, petugas pengiriman yang ditunjuk akan mengantar minuman tersebut ke provinsi Zhejiang, Jiangxi, dan Anhui dalam sehari.
Didirikan pada Desember 2013, Sexy Tea telah menjadi makanan khas lokal yang wajib dicoba bagi pengunjung Changsha di provinsi Hunan tengah. Minuman ini menarik sebagian besar konsumen muda yang paham media sosial, memiliki kemasan bergaya tradisional Tiongkok yang artistik, serta rasa yang unik.
Saking viralnya, para Kurir bahkan membawa hingga 200 gelas per perjalanan, dan dilaporkan mengenakan biaya lima kali lipat dari harga asli untuk perjalanan kereta selama hampir empat jam dari Changsha ke kota-kota di Zhejiang. Secangkir Sexy Tea ini rata-rata dijual seharga 12 hingga 18 yuan (Sekitar Rp 27.000 – 40.000) di tokonya.
Dilansir dari cnhubei.com pada Selasa (20/7/2021), meskipun tidak jelas bagaimana dan kapan hiruk-pikuk the ini dimulai, Sexy Tea mengatakan pekan lalu bahwa mereka tidak mendukung pengiriman lintas provinsi, dan mendesak konsumen untuk berhenti terlibat dalam praktik semacam itu. Perusahaan menambahkan bahwa tokonya akan menindak pesanan besar yang berpotensi ditujukan untuk pengiriman lintas provinsi melalui verifikasi alasan pembelian.
“Minuman kami dibuat di tempat dan memiliki umur simpan yang pendek serta persyaratan penyimpanan yang ketat,” kata Sexy Tea. “Jika secangkir teh susu ditransfer melalui kereta api berkecepatan tinggi, bus, atau metode lain, itu dapat menimbulkan risiko keamanan pangan jika tidak ada kondisi penyimpanan yang sesuai dan stabil untuk transportasi jarak jauh.”
Perwakilan Kereta Api Tiongkok mengatakan setiap penumpang diperbolehkan membawa hingga 20 kilogram cairan, tanpa mengomentari masalah Sexy Tea.
Chen Ying, seorang pengacara di Beijing Yingke Law Firm, mengatakan layanan daigou secara keseluruhan tidak ilegal, karena merupakan layanan kontrak antara dua pihak. Namun, dia menambahkan bahwa kegiatan bisnis yang dijalankan dengan motif mencari keuntungan harus didaftarkan dan dikelola sesuai dengan pedoman resmi.
“Bila perilaku ini tersebar luas di pasar, pasti akan mengganggu ketertiban pasar dan merugikan kepentingan konsumen dan operator terkait,” katanya kepada media Sixth Tone, Senin (19/7/2021). “Oleh karena itu, kegiatan bisnis pembelian Sexy Tea atas nama orang lain adalah ilegal.”
Sexy Tea saat ini memiliki lebih dari 400 toko di Changsha dan diperluas ke kota-kota lain, termasuk pusat kota Wuhan lainnya, pada bulan Desember. Menurut laporan media, para penikmat teh susu di Wuhan menunggu selama delapan jam untuk bisa menyicipi minuman itu. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement