Lama Baca 4 Menit

'Tang Ping' Jadi Tren Baru Kaum Muda di Tiongkok

10 June 2021, 06:41 WIB

'Tang Ping' Jadi Tren Baru Kaum Muda di Tiongkok-Image-1

Ilustrasi rebahan - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara dengan budaya kerja keras yang tinggi. Etos kerja yang kuat, kedisiplinan dan semangat kompetisi, menjadi gambaran umum pada kalangan pekerja di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dilansir dari New.qq.com, namun akhir-akhir ini, muncul budaya baru yang berseberangan dengan gambaran di atas. Mulai banyak anak-anak muda memilih menjalani gaya hidup “rebahan” atau lebih santai, dibanding bekerja seharian. Apa penyebabnya?

Ternyata, tren 'rebahan' tersebut adalah gerakan kritik atas dunia kerja dengan tekanan kerja yang begitu tinggi, namun dirasa tak sepadan dengan gaji yang didapatkan. Para anak muda di Tiongkok mulai muak dengan keadaan itu, dan melawannya lewat gaya hidup baru yang dikenal dengan istilah 'tang ping'.

'tang ping/躺平' bertujuan menyoroti tekanan budaya kerja di negeri Tiongkok. Orang-orang muda merasa lelah terus bekerja keras dengan imbalan yang tak sepadan. Kalangan ini mengusung perlunya perubahan gaya hidup dengan 'rebahan'.

Tren 'rebahan' ini juga dimaksudkan untuk menolak tekanan masyarakat kepada para anak muda untuk mencari pekerjaan dan bekerja dengan baik. Mereka selama ini secara tak langsung dituntut memiliki kinerja yang baik oleh masyarakatnya, meski harus bekerja dalam sif yang panjang.

Tiongkok saat ini memiliki pasar tenaga kerja yang menyusut, dan kaum muda yang bekerja seringkali bekerja lebih lama.

Istilah 'tang ping' dikabarkan bermula dari sebuah unggahan di situs media sosial yang populer di Tiongkok. Unggahan tersebut memuat tulisan seorang pengguna yang menyebut “rebahan” sebagai jalan bijaknya. Unggahannya itu kini sudah dihapus dari platform media sosial tersebut.

Unggahan tersebut kemudian dibahas di situs microblogging populer di Tiongkok, Sina Weibo. Dalam waktu singkat, istilah 'tang-ping' pun menjadi kata kunci populer.

Gagasan di balik gaya hidup 'rebahan' bukan berarti sepenuhnya tidak bekerja dan memilih bermalas-malasan seharian. Gagasan ini lebih berarti tidak bekerja terlalu keras, puas dengan pencapaian yang didapat, dan memberikan waktu kepada diri sendiri untuk bersantai.

Gagasan ini telah menuai respons dari banyak anak muda di Tiongkok dan menghasilkan banyak meme di jagat media sosial. 'tang ping' digambarkan sebagai sebuah gerakan spritual. Banyak anak muda yang mendukung gagasan tersebut, dan mengutarakan opininya terhadap dunia kerja selama ini.

“Mengirim resume seperti memancing jarum di lautan,” kata seorang teknisi laboratorium bernama Wang, kepada kantor berita AFP.

“Anda ditekan oleh masyarakat dan hanya menginginkan kehidupan yang lebih santai 'rebahan' tidak menunggu untuk mati. Saya masih bekerja, tetapi tidak berlebihan,” tambah pria berusia 24 tahun itu.

Situs berita Sixth Tone melaporkan, sebelumnya suatu kelompok 'tang ping' membuat platform mirip IMDb bernama Douban, yang telah diikuti oleh 6.000 anggota. Namun, platform ini juga sudah dinonaktifkan bersamaan dengan dihapusnya unggahan pertama tentang 'tang ping'. Penghapusan itu disinyalir sebagai bentuk sensor untuk mencegah kian mewabahnya tren baru tersebut. (*) 

Informasi Seputar Tiongkok