"Jing Wei Mengisi Lautan" oleh Zhang Ruiyu - Image from CGTN
Beijing, Bolong.id - Digitalisasi memainkan peran penting dalam seni. Pameran Seni Digital Asia 2020 menampilkan karya-karya modern 33 seniman dari berbagai negara dan wilayah, di Beijing mulai awal pekan ini.
Pandemi COVID-19 ternyata menjadi sumber inspirasi penting bagi banyak seniman modern. Zhang Ruiyu mengadaptasi cerita mitologi Tiongkok kuno tentang seorang gadis yang membenci laut, karena mengambil nyawanya. Jiwanya berubah menjadi seekor burung kecil dan bersumpah untuk memenuhi lautan. Dia mengambil kepingan-kepingan batu atau ranting dan terus melemparkannya ke laut. Maksudnya, supaya laut tertutup.
"Saya menggabungkan bentuk pertunjukan panggung dengan instalasi digital. Dalam mengadaptasi legenda tradisional 'Jing Wei Mengisi Lautan (精卫填海),' saya memberikan pengalaman yang mendalam kepada penonton. Inspirasi datang setelah beberapa masa sulit yang saya alami tahun ini - yang kami semua rasakan selama pandemi. Saya berharap pengunjung dapat membangun kembali kehidupan mereka, seperti yang dilakukan Jing Wei (精卫)," kata Zhang.
"Prototipe-1" oleh Wang Zhiou. - Image from CGTN
Semakin banyak seniman yang menggunakan digitalisasi dan teknologi modern dalam kreasi mereka. Dan beberapa bahkan menggunakannya untuk membuat orang mengevaluasi kembali era digital. Instalasi cahaya "Prototype-1" milik Wang Zhiou mencoba menyampaikan pesan bahwa teknologi dapat membantu mereka membentuk kembali diri dan kehidupan mereka.
"Orang-orang menggunakan teknologi AI untuk menganalisis hubungan antara orang yang berbeda dengan fenomena. Terkadang data yang mereka kumpulkan melalui cara modern menggaungkan teori Tiongkok kuno. Saya membuat instalasi digital ini dengan harapan pengunjung dapat memikirkan hubungan mereka dengan dunia digital," ujar Wang.
"Prosesor Dunia" oleh Ingo Gunther. - Image from CGTN
Tidak terbatas pada keterampilan standar tinggi atau keahlian profesional, digitalisasi telah membuka pintu kreasi artistik ke dunia yang lebih luas. Dan ide unik bisa menghasilkan karya seni yang unik.
Selama beberapa dekade, seniman Jerman Ingo Gunther telah mencoba memprediksi masa depan dunia kita. Dia menggunakan bola digital yang berbeda untuk menggambarkan berbagai visi nasib peradaban manusia. Akan seperti apa bumi ini jika permukaan laut naik 10 meter lagi? Bagaimana jika wilayah teritorial suatu negara ditentukan oleh PDB (Produk Domestik Bruto)-nya?
Pameran Seni Digital Asia berlangsung hingga 22 November 2020 di Museum Seni Beijing Times. (*)
Advertisement