Kepercayaan Australia terhadap Tiongkok melemah - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Survei yang dirilis Selasa (22/6/2021) menunjukkan bahwa kepercayaan orang Australia terhadap Tiongkok jatuh ke level terendah dalam sejarah. Orang Australia melihat Tiongkok sebagai ancaman keamanan daripada mitra ekonomi.
Sementara itu, kepercayaan warga Australia terhadap Amerika Serikat, naik. Kepercayaan mereka terhadap Presiden AS, Joe Biden lebih kuat daripada pemimpin sebelumnya.
Menurut laporan Bloomberg dan Reuters, jajak pendapat tahunan Lowy Institute menunjukkan bahwa hanya 16% responden percaya bahwa Tiongkok mengambil tindakan yang bertanggung jawab di dunia, turun dari 52% pada 2018.
Sebanyak 10% responden berpikir presiden Xi Jinping benar dalam urusan global, berkurang dari 22% tahun lalu.
Dilansir dari zaobao.com.sg pada Rabu (23/6/2021), sebanyak 69% responden menyatakan keyakinannya pada Presiden AS Biden, yaitu sekitar 39% lebih tinggi dibandingkan saat Trump menjabat tahun lalu. Sekitar 61% responden mengatakan mereka mempercayai Amerika Serikat, meningkat 10% dari tahun lalu.
Untuk pertama kalinya, 52% dari sebagian besar orang yang diwawancarai menganggap konflik militer Tiongkok-AS di Taiwan sebagai ancaman besar bagi kepentingan vital Australia. 57% orang yang diwawancarai mengatakan bahwa jika terjadi konflik militer antara Tiongkok dan Amerika Serikat, Australia harus tetap netral.
Menurunnya persepsi publik Australia terhadap Tiongkok mencerminkan memburuknya hubungan diplomatik antara kedua negara. Sejak Australia melarang Huawei berpartisipasi dalam pembangunan jaringan 5G lokal pada 2018, keretakan mulai muncul di antara kedua negara.
Setelah Perdana Menteri Australia Morrison menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul virus corona tahun lalu, hubungan antara kedua negara itu anjlok. Beijing telah mengambil serangkaian tindakan perdagangan, dan komoditas seperti batu bara, barley, lobster, dan anggur semuanya terkena dampaknya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, faktor-faktor yang menyebabkan konflik antara Australia dan Tiongkok muncul satu demi satu," kata Natasha Kassam, kepala program opini publik dan kebijakan luar negeri di Lowy Institute, dalam sebuah wawancara.
Isu-isu seperti perlakuan terhadap Muslim Uyghur dan penindasan aktivis pro-demokrasi di Hong Kong telah mempengaruhi opini publik, tetapi perubahan paling dramatis adalah terkait dengan hubungan ekonomi antara kedua negara oleh Tiongkok sebagai senjata serangan.
Survei menunjukkan bahwa 63% orang Australia percaya bahwa Tiongkok adalah sebuah ancaman keamanan, yang 22% lebih tinggi dari tahun lalu. Hanya 34% responden yang mengatakan bahwa Tiongkok lebih seperti mitra ekonomi Australia, dan proporsinya turun 21%.
Dukungan Australia untuk aliansi AS tetap stabil. 78% orang mengatakan bahwa aliansi dengan Amerika Serikat sangat penting untuk keamanan Australia. 75% mengatakan bahwa Amerika Serikat akan membela Australia jika Australia terancam. Kedua proporsi ini sama seperti tahun lalu. Survei Lowy terhadap 2.222 orang dewasa Australia dilakukan dari 15 hingga 29 Maret, dengan tingkat kesalahan 2,1%. (*)
Advertisement