Huawei - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Perusahaan teknologi asal Tiomgkok Huawei akan mengoptimalkan portofolionya untuk meningkatkan ketahanan bisnis di antara lima inisiatif strategis dalam upaya untuk menavigasi lingkungan yang menantang, ketua bergilir Huawei Eric Xu mengatakan pada Senin (12/4).
Dilansir dari Xinhuanet.com ( 新华网 ) pada Senin (12/04/21), "Huawei secara khusus akan memperkuat kemampuan rekayasa perangkat lunaknya dan mengurangi permintaan dan ketergantungan pada chip," kata Xu di KTT Analis Global ke-18 Huawei di Shenzhen, yang diadakan pada Senin (12/4).
Di antara empat inisiatif strategis lainnya, Huawei akan memaksimalkan nilai 5G dan menetapkan 5.5G dengan rekan-rekan industri untuk mendorong evolusi komunikasi seluler. Ini akan memberikan pengalaman yang mulus, berpusat pada pengguna, dan cerdas di semua skenario pengguna.
Perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen juga akan berinovasi untuk mengurangi konsumsi energi untuk dunia rendah karbon dan mengatasi tantangan kontinuitas pasokan, kata Xu.
Xu juga mendesak dibangunnya kembali kepercayaan pada industri semikonduktor global. Dia memperingatkan bahwa kekurangan chip global saat ini, akibat penimbunan chip oleh banyak perusahaan atas faktor-faktor termasuk sanksi AS terhadap Huawei, dapat memicu krisis global yang lebih besar di masa depan.
"Membangun kembali kepercayaan dan memulihkan kolaborasi di seluruh rantai pasokan semikonduktor global sangat penting untuk membawa industri kembali ke jalurnya," kata Xu.
Huawei membukukan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat karena pembatasan ekspor AS. Pada tahun 2020, pendapatan penjualan globalnya naik 3,8 persen, tahun ke tahun, menjadi 891,4 miliar yuan (sekitar Rp1.987 triliun), sementara laba bersih naik 3,2 persen, tahun ke tahun, menjadi 64,6 miliar yuan (sekitar Rp144 triliun). Demikian kata laporan keuangan 2020 perusahaan.
Lebih dari 400 tamu mengikuti acara di tempat. Mereka termasuk analis industri dan keuangan, pemimpin opini utama, dan perwakilan media, bersama dengan analis dan perwakilan media dari seluruh dunia yang hadir secara online. (*)
Advertisement