Lama Baca 3 Menit

Gencarnya Vaksinasi China Percepat Pemulihan Ekonomi Asia

01 June 2021, 14:01 WIB

Gencarnya Vaksinasi China Percepat Pemulihan Ekonomi Asia-Image-1

Proses vaksinasi - Image from Huanqiunet

Beijing, Bolong.id – Pada 28 Mei 2021, vaksinasi COVID-19 di Tiongkok melebihi 600 juta, yang hanya 5 hari setelah dosis 500 juta pada 23 Mei 2021. 

The American "Wall Street Journal" menerbitkan sebuah artikel bahwa jika Tiongkok dapat mempertahankan kecepatan seperti itu, maka diharapkan dapat mengubah ekspektasi masyarakat terhadap kecepatan pemulihan pasar negara berkembang di Asia dan dunia.

Dilansir dari World Web Wide ( 环球网 ) pada Senin (31/05/21), Menurut laporan, pada 27 Mei 2021 saja, volume vaksinasi di Tiongkok mencapai sekitar 20 juta dosis. 

Artikel tersebut menyebutkan bahwa dalam jangka menengah, percepatan tingkat vaksinasi Tiongkok diharapkan dapat mempercepat kembalinya pariwisata ke Asia Tenggara, yang sangat dibutuhkan oleh ekonomi lokal yang telah dilanda pandemi.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa di Thailand, turis Tiongkok biasanya menyumbang sekitar seperempat dari jumlah total wisatawan, sementara pariwisata masuk umumnya menyumbang lebih dari 10% dari PDB Thailand. 

Sekalipun masih kecil kemungkinan perbatasan akan dibuka secara signifikan pada tahun 2021, itu merupakan nilai tambah yang besar untuk memajukan prospek pembukaan perbatasan hingga 2022.

Data yang ada telah membuktikan bahwa vaksin Tiongkok Sinopharm efektif. 

Menurut laporan, Kementerian Kesehatan Chili melaporkan bahwa statistik dari 10,2 juta anggota sistem asuransi kesehatan yang dikelola negara Chili menunjukkan bahwa vaksin Sinopharm efektif dalam mencegah infeksi gejala COVID-19 sebesar 65,3%. Tingkat efektifnya adalah 86%.

Organisasi Kesehatan Dunia menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinopharm Tiongkok tiga minggu lalu. Data uji yang dikeluarkan oleh WHO menunjukkan bahwa vaksin tersebut lebih dari 70% efektif dalam mencegah infeksi simptomatik, yang mirip dengan vaksin Johnson & Johnson dan vaksin AstraZeneca.

Menurut laporan tersebut, ini merupakan kabar baik, karena kemampuan kedua perusahaan Tiongkok tersebut dalam memproduksi vaksin terkait dengan kemungkinan kampanye vaksinasi global tercepat, terutama untuk negara berkembang. 

Semakin cepat kemajuan vaksinasi, semakin cepat masalah kekebalan kawanan dapat diselesaikan, dan pembatasan perjalanan yang lebih ketat di Asia diharapkan dapat segera mengendur. (*)