CATL - Image from nikel.co.id
Bolong.id - Contemporary Amprex Technology (宁德时代新能源科技股份有限公司) (CATL) adalah produsen baterai daya kompetitif internasional pertama di Tiongkok. Didirikan pada tahyn 2011, berkantor pusat di Ningde, Fujian, dan memiliki cabang di Munich, Beijing, Shanghai, Jiangsu, dan Qinghai, Jerman.
Dilansir dari Sogou, Perusahaan ini telah menjalin hubungan kerja sama yang mendalam dengan Jerman, Amerika Serikat, dan produsen mobil internasional terkemuka lainnya serta banyak produsen mobil domestik terkenal.
Perusahaan ini mengembangkan dan memproduksi sistem baterai bertenaga untuk kendaraan listrik dan kendaraan hibrida untuk pelanggan secara global, dan terus berlanjut untuk menyediakan energi terbarukan yang bersih dan aman bagi masyarakat.
Ruang lingkup bisnis perusahaan mencakup: baterai lithium ion, baterai polimer lithium, sel bahan bakar, dll.
Kemitraan
Teknologi baterai CATL saat ini digunakan oleh sejumlah produsen kendaraan listrik. Di pasar internasional, CATL bekerja sama dengan banyak perusahaan termasuk: PSA , Hyundai , Honda , BMW , Daimler AG , Tesla , Toyota , Volkswagen , dan Volvo .
BMW mengumumkan pada 2018 bahwa mereka akan membeli baterai senilai € 4 miliar dari CATL untuk digunakan dalam kendaraan Mini dan iNext listrik .
Di Cina, kliennya termasuk BAIC Motor , Geely Automobile , GAC Group , Yutong Bus, Zhongtong Bus , Xiamen King Long , SAIC Motor dan Foton Motor .
Pada Januari 2017, CATL mengumumkan rencananya untuk menjalin kemitraan strategis dengan Valmet Automotive , yang memfokuskan kolaborasinya pada manajemen proyek, teknik, dan pasokan paket baterai untuk EV dan HEV. Sebagai bagian dari kemitraan, CATL mengakuisisi 22% saham di Valmet Automotive.
Kerja sama dengan Indonesia
Produsen baterai bernama China’s Contemporary Amperex Technology (CATL) berencana menginvestasikan 5 miliar dolar AS atau setara Rp 70,6 triliun, untuk pembangunan pabrik baterai lithium ion di Indonesia. Indonesia belakangan ini memang gencar memproses nikel untuk digunakan dalam baterai lithium, sebagai bagian dari upaya untuk memproduksi dan mengekspor baterai kendaraan listrik. Upaya ini dilakukan agar Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global industri otomotif dunia.
LG Chem sedang mempertimbangkan hal yang sama. Perusahaan baterai asal Korea Selatan itu rencananya akan menyuntikkan dana hingga 9,8 miliar dolar AS atau setara Rp 138 triliun, dalam pembuatan pabrik baterai yang terintegrasi dengan smelter.
Sementara CATL ikut terlibat dalam proses penggarapan industri baterai kendaraan listrik ini, dalam proses produksinya, konsorsium BUMN tetap terlibat dari hulu hingga hilir. Konsorsium ini terdiri dari Mining and Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, tetap terlibat. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement