Foto yang diambil pada 6 Januari 2021 menunjukkan air yang mengalir di bagian Sungai Halha di kota Arxan di Liga Hinggan, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China utara.- Image from Ecns
Bolong.id - Peneliti asal Tiongkok berhasil merekonstruksi perubahan suhu dan hidrologi di Dataran Tiongkok utara dalam 30.000 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara di Dataran Tiongkok utara sekitar naik 8-9 derajat Celcius, lebih hangat dari pertengahan periode Holosen (sekitar 6.000 tahun yang lalu).
Dilansir dari China Academy of Science pada Senin (21/3/2022), ini juga menunjukkan bahwa nilai pH tanah berkorelasi negatif dengan kelembaban tanah tetapi dengan jeda 2.000 hingga 4.000 tahun karena efek penyangga karbonat, menurut artikel penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Quaternary Science Review.
Sebaliknya, kelembaban tanah meningkat serentak dengan suhu udara, menunjukkan bahwa curah hujan monsun musim panas Asia Timur akan meningkat dan Tiongkok utara akan menjadi lebih basah dalam waktu dekat karena pemanasan global berlanjut, catat artikel penelitian tersebut.
Selain itu, peningkatan awal suhu darat dan laut selama deglasial terakhir tertinggal insolasi musim panas di lintang tinggi utara dan itu terjadi lebih awal dari perubahan konsentrasi karbon dioksida atmosfer, menunjukkan bahwa insolasi adalah pemicu utama dari pemanasan deglasial terakhir.
Muson musim panas Asia Timur adalah bagian penting dari sistem sirkulasi monsun global dan penting untuk perpindahan air dan panas antara belahan bumi utara dan selatan.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Institut Geologi dan Geofisika, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement