Wang yi dan sergey lavrov - Image from China daily
Guilin, Bolong.id - Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Guilin, Guangxi pada Senin (22/3). Kedua pihak pertama-tama melakukan komunikasi strategis tentang masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama dan mencapai konsensus yang luas.
Dilansir dari 人民网, Selasa (22/03/2021) Kedua belah pihak saling memberi pengarahan tentang status saat ini dari hubungan mereka masing-masing dengan Amerika Serikat.
Kedua menteri luar negeri tersebut menyatakan bahwa masyarakat internasional percaya bahwa Amerika Serikat harus merenungkan kerusakan yang telah dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir terhadap perdamaian dan pembangunan global, menghentikan intimidasi sepihak, berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Mengenai masalah nuklir Iran, kedua belah pihak percaya bahwa Amerika Serikat harus kembali pada kesepakatan komprehensif tentang masalah nuklir Iran dan mencabut sanksi sepihak terhadap Iran sesegera mungkin dan tanpa syarat.
Pada saat yang sama, mereka mendorong Iran untuk sepenuhnya melaksanakan setuju dan mengharapkan perjanjian komprehensif tentang masalah nuklir Iran untuk terus memainkan perannya dalam mencegah proliferasi nuklir. Kedua belah pihak juga mengusulkan pembentukan platform dialog keamanan regional untuk membentuk konsensus baru dalam menyelesaikan masalah keamanan negara-negara di kawasan.
Mengenai masalah Myanmar, kedua belah pihak menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang situasi saat ini dan mendukung partai-partai dan faksi-faksi di Myanmar untuk mencari solusi politik atas krisis saat ini di bawah konstitusi dan kerangka hukum, menghindari terulangnya konflik berdarah, mencegah kekuatan eksternal dari memanfaatkan peluang, dan terus memajukan demokrasi di Myanmar.
Proses transformasi kedua belah pihak juga mengoordinasikan posisi pada isu-isu hangat seperti reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, tanggapan terhadap perubahan iklim, situasi Asia-Pasifik, Suriah, dan Sudan. Pada tanggal 23, kedua belah pihak akan melanjutkan pembicaraan tentang hubungan bilateral dan situasi internasional dan regional. (*)
Advertisement