Ilustrasi - Image from sohu.com
Kopenhagen, Bolong.id - Hans Heri Kluge, Direktur Kantor WHO untuk Eropa, mengatakan pada tanggal 25 bahwa tingkat infeksi COVID-19 di Eropa telah menurun baru-baru ini. Namun, WHO prihatin tentang dampak jangka panjang dari sisa COVID-19 tentang kesehatan dan aspek lainnya serta menganggapnya sebagai tugas utama pasca-epidemi.
Kluge mengatakan pada konferensi pers online yang diadakan di Kopenhagen hari itu bahwa satu dari sepuluh pasien Eropa dengan COVID-19 masih memiliki gejala 12 minggu setelah sembuh, dan banyak gejala orang akan bertahan lebih lama, menyebabkan masalah sosial, ekonomi yang serius dan masalah kesehatan.
Martin McGee, seorang profesor di Sekolah Kebersihan dan Kedokteran Tropis Universitas London, mengatakan pada konferensi pers bahwa "gejala sisa virus corona" adalah seperti kombinasi gejala yang berbeda, termasuk nyeri dada dan otot, kelelahan, dan sesak napas. Dilansir dari TouTiao pada Jumat (26/02/2021).
Klug mengatakan, WHO Regional Office for Europe akan mengadakan pertemuan dengan pejabat kesehatan dari negara-negara di kawasan untuk merumuskan strategi regional untuk mengatasi masalah ini.
Dia juga meminta negara dan institusi regional untuk bekerja sama dan menggunakan alat pengumpulan data dan program penelitian terpadu untuk memaksimalkan efek pengobatan dan meningkatkan prognosis jangka panjang pasien. (*)
Advertisement