Penumpang bersiap-siap berangkat dengan kereta 3603 dari Beijing ke Chongqing - Image from Xinhua
Beijing, Bolong.id - Jumlah perjalanan penumpang kereta api turun tajam pada 15 hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek di China. Ini terjadi karena pemerintah tengah melakukan pengendalian pandemi ketat dan melarang perjalanan yang tidak perlu.
Data operator kereta api nasional China mencatat dari 28 Januari hingga 11 Februari, penumpang melakukan 52,33 juta perjalanan kereta api, turun 68,8 persen dari tahun ke tahun, menurut China State Railway Group Co., Ltd.
Mengingat kebangkitan sporadis kasus COVID-19 dan langkah-langkah untuk mengurangi pergerakan orang, pihak kereta api sebelumnya menurunkan perkiraan perjalanan penumpang kereta api dari 407 juta menjadi 296 juta untuk puncak perjalanan.
Untuk mengekang penyebaran pandemi, banyak tempat di seluruh China telah mendorong penduduk dan pekerja migran untuk tetap tinggal selama imlek. Dilansir dari People Daily pada Jumat (12/2/2021).
Musim perjalanan imlek di Tiongkok biasanya dianggap sebagai migrasi warga tahunan terbesar di dunia. Orang-orang di seluruh negeri biasanya menikmati liburan selama seminggu untuk pertemuan keluarga dan perayaan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada hari Jumat (12/2) tahun ini. (*)
Alifa Asnia/Penerjemah
Advertisement