Happy Niu Year - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Mamalia Yak adalah teman tak terpisahkan dari penggembala yang tinggal di dataran tinggi Qinghai-Tibet. Di Tibet yak disembah sebagai simbol kesucian, keberadaan Yak di Tibet sangat penting bagi warga.
Yak merupakan hewan mamalia pemamah biak yang berkerabat dekat dengan sapi dan banteng. Mereka banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi Tibet dan Himalaya. Karena tinggal di dataran tinggi beriklim ekstrem, yak punya beberapa adaptasi spesial yang membuat mereka jadi salah satu mamalia paling tangguh di dunia, salah satunya bisa dilihat dari tampilan bulunya yang super lebat!
Selama lebih dari 2.000 tahun, mereka membawa pulang para penggembala dan bermigrasi bersama mereka ke padang rumput dengan air dan rumput yang melimpah. Susu dan daging mereka juga merupakan sumber makanan penting bagi orang-orang yang tinggal di dataran tinggi.
Dilansir dari CGTN Pada Rabu (10/02/21), banyak orang Tibet menyembah yak dan menganggap yak hitam sebagai simbol kesucian, keadilan, dan kekuasaan. Berikut beberapa fakta menarik tentang ternak dermawan asli Himalaya ini.
1. Yak liar beratnya bisa mencapai berat mobil biasa.
Yak liar, juga dikenal sebagai Bos mutus, secara umum dianggap sebagai nenek moyang yak domestik, yaitu Bos grunniens. Dikatakan bahwa yak domestik dibudidayakan dari yak liar sekitar 7.000 tahun yang lalu. Waktu menciptakan perbedaan besar di antara keduanya.
Pertama adalah ukuran dan beratnya. Yak liar jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 1,6 sampai 2,2 meter di bahu dan berat antara 305 dan 1.200 kilogram, yang hampir sama dengan berat mobil biasa. Sebagai perbandingan, yak liar betina sekitar sepertiga berat jantan. Yak domestik bahkan lebih kecil dan ringan.
hewan yak - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
2. Lebih dari 90% populasi yak dunia tinggal di China.
Menurut Institut Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, ada lebih dari 14 juta yak yang hidup di dunia, termasuk yak domestik dan liar, dan lebih dari 90% yak hidup di dataran tinggi Qinghai-Tibet dan provinsi serta daerah otonom terdekat di China.
Di antara mereka, Provinsi Qinghai di barat laut China memiliki populasi yak terbesar di China, yaitu sekitar 4,9 juta. Yang kedua adalah Daerah Otonomi Tibet, dengan populasi yak 3,9 juta. Kurang dari 10% yak tersebar di negara-negara seperti India dan Nepal.
3. Yak bisa naik hingga lebih dari 6.000 meter di atas permukaan laut.
Yak adalah salah satu mamalia penghuni tertinggi di dunia. Mereka kebanyakan mendiami padang rumput alpen dan gurun stepa di ketinggian 3.000-5.000 meter. Di musim panas, yak bisa naik hingga 6.000 meter di atas permukaan laut untuk mencari makanan dan istirahat.
Dengan kapasitas paru tiga kali lipat dari sapi biasa, yak dapat dengan mudah terbiasa dengan udara yang tipis dan kepadatan oksigen yang rendah di dataran tinggi. Kini, mereka kerap membawa barang dan material untuk orang mendaki Gunung Qomolangma.
4. Seluruh tubuh Yak bisa dimanfaatkan
Yak sering dimanfaatkan manusia untuk mengangkut barang naik turun pegunungan. Mereka juga penghasil daging dan susu. Dari susunya pun bisa diolah kembali menjadi keju hingga yoghurt. Menurut How Stuff Works, daging yak termasuk rendah kolesterol dan kaya asam lemak Omega-3. Selain bagus untuk kesehatan, daging yak juga ramah lingkungan karena mereka tidak makan sebanyak sapi. Bulu lebat mereka juga kerap dimanfaatkan untuk menghasilkan pakaian hangat yang superlembut, bahkan dengan kualitas menyaingi kasmir!(*)
Megawati Putri/Penerjemah
Advertisement