Wang Yi - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Pada Senin (22/02/21), Tiongkok mendesak semua negara untuk merangkul filosofi hak asasi manusia (HAM) yang berpusat pada rakyat dan menjunjung tinggi universalitas dan partikularitas HAM.
Dilansir dari Xinhuanet pada Selasa (23/02/21), Penasihat Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Wang Yi membuat pernyataan tersebut saat berpidato di pertemuan tingkat tinggi dari sesi ke-46 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) yang diadakan melalui tautan video.
Wang meminta semua negara untuk secara sistematis memajukan semua aspek hak asasi manusia dan terus mempromosikan dialog dan kerja sama internasional tentang hak asasi manusia.
Memperhatikan bahwa Tiongkok telah menemukan jalur pembangunan hak asasi manusia yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan nasional Tiongkok, Wang mengatakan bahwa dalam menghadapi serangan mendadak dari COVID-19, pemerintah Tiongkok telah mengikuti pendekatan yang mengutamakan manusia, mengutamakan keselamatan dan kesehatan setiap orang. Seluruh masyarakat melakukan segala upaya untuk menjaga kehidupan dan martabat.
Distribusi vaksin global harus adil dan khususnya, dapat diakses dan terjangkau oleh negara berkembang, kata Wang.
Mengenai Xinjiang, Wang mengatakan tidak pernah ada yang disebut "genosida", "kerja paksa" atau "penindasan agama," menambahkan "tuduhan yang menghasut seperti itu dibuat karena ketidaktahuan dan prasangka."
Undang-undang tentang menjaga keamanan nasional di Hong Kong telah memfasilitasi perubahan besar dari turbulensi ke hukum dan ketertiban di wilayah tersebut, dan melindungi hak dan kebebasan yang sah yang dinikmati penduduk Hong Kong berdasarkan Hukum Dasar, tambah Wang. (*)
Advertisement