Lama Baca 3 Menit

Bursa Efek New York Ingin Terus Berbisnis dengan China

14 February 2021, 12:22 WIB

Bursa Efek New York Ingin Terus Berbisnis dengan China-Image-1

Ilustrasi - Image from Intenet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

New York, Bolong.id - Bursa Efek New York atau The New York Stock Exchange (NYSE) ingin terus berbisnis dengan komunitas China meskipun beberapa perusahaan China memilih untuk memiliki daftar ganda atau go private, menurut seorang eksekutif di NYSE.

"Hubungan kami dengan China tidak berubah, dan kami berharap dapat terus berada di sana dan terus berbisnis dengan komunitas China," kata Alex Ibrahim, kepala pasar modal internasional di NYSE, Kamis (11/2).

Berbicara pada jumpa pers online, Ibrahim mengatakan NYSE memiliki komitmen ke China sementara memiliki kantor di Beijing dengan tiga orang di sana. Ibrahim berkata untuk memiliki pasar yang sangat dinamis di mana "Anda memiliki saham yang diperdagangkan di satu zona waktu, saham diperdagangkan di zona waktu lain."

Pada bulan Januari, NYSE memicu kontroversi dengan mengeluarkan pengumuman flip-flop mengenai penghapusan tiga operator telekomunikasi China, seperti yang diminta oleh Donald Trump yang dikeluarkan oleh pemerintah AS pada November tahun lalu. 

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa perusahaan China termasuk Alibaba Group, NetEase, Inc. dan JD.com, Inc. telah melepas saham mereka di Bursa Efek Hong Kong sebagai tambahan dari penawaran umum perdana mereka di NYSE atau Nasdaq. 

Ibrahim melihat fenomena ini sebagai bagian dari evolusi pasar, dengan tetap memperhatikan kedalaman dan likuiditas yang baik di pasar saham Hong Kong. 

"Kami sangat senang dengan apa yang kami lihat sekarang karena pipeline (untuk IPO) dari China sangat besar," tambah Ibrahim. 

Ibrahim berharap China akan menjadi yang nomor satu dalam hal masalah di NYSE pada tahun 2021 selain dari Amerika Serikat. Mengutip aktivitas pasar yang kuat pada Januari, Ibrahim mengatakan 2021 secara umum akan menjadi tahun yang baik untuk listing. 

NYSE mencatat salah satu tahun terbaiknya pada tahun 2020 dengan perusahaan mengumpulkan lebih dari 180 miliar dolar AS melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran lanjutan, menurut Ibrahim. (*)