Joe Biden - Image from CGTN
Washington, Bolong.id - Dalam kunjungan pertamanya ke Departemen Luar Negeri sebagai presiden, Presiden Joe Biden menyerukan agar kembali ke "grounding wire of our global power". Biden mengatakan pemerintahannya akan bekerja sama dengan Beijing bila bermanfaat bagi AS.
"Kami siap bekerja dengan Beijing jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya," kata Biden.
Dia berusaha untuk memperkuat korps diplomatik, banyak di antaranya berkecil hati oleh kebijakan dan nada suara mantan Presiden Donald Trump.
“Amerika kembali. Diplomasi sudah kembali, ”kata Biden dalam sambutan singkatnya kepada staf Departemen Luar Negeri. “Anda adalah pusat dari semua yang ingin saya lakukan. Anda adalah jantungnya. Kami akan membangun kembali aliansi kami ." Dilansir dari CGTN pada Jumat (05/02/2021).
Biden meminta militer Myanmar untuk mengembalikan kekuasaan kepada pejabat yang dipilih secara demokratis. "Kami akan memberlakukan konsekuensi pada mereka yang bertanggung jawab" untuk melawan keinginan demokratis rakyat mereka, kata Biden.
Terakhir, presiden AS mengatakan dia akan menghentikan semua penjualan senjata 'relevan' kepada pasukan yang bertindak di Yaman, termasuk Arab Saudi dan lainnya. Biden telah menunjuk seorang utusan khusus untuk negara di mana PBB mengatakan rakyat Yaman menghadapi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Ahli Strategi Global di JP Morgan Aset Manajemen Sylvia Sheng menilai Biden mungkin lebih mudah diprediksi dan diplomatik ketimbang Donald Trump dalam menghadapi China. Namun, hal ini tidak serta merta membuat AS akan melonggarkan kebijakan.
"Sulit untuk melihat pembalikan AS dari tren hawkish baru-baru ini di dalam kebijakan China, mengingat pandangan yang semakin negatif tentang China dari AS," ungkap Sheng seperti dikutip dari CNN Business, Jumat (22/1). (*)
Alifa Asnia/Penerjamah
Lupita/Penulis
Advertisement