Beijing, Bolong.id - Tim peneliti Tiongkok melaporkan, bahwa kondisi ibu jari panda menunjukkan bahwa binatang itu makan daun bambu sejak 6 juta tahun lalu.
Dilansir dari China Daily, Rabu (13/076/2022) studi dilakukan ilmuwan di Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences dan Kunming Institute of Zoology of CAS, baru-baru ini. Dan, diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports.
Dari sekian banyak karakteristik yang memungkinkan panda raksasa beradaptasi dengan kehidupan sebagai pemakan bambu khusus, "jempol" ekstranya adalah salah satu yang paling terkenal dan menarik, menurut Deng Tao dari IVPP.
Selain lima jari normal pada cakar kebanyakan mamalia, panda raksasa memiliki tulang pergelangan tangan yang sangat besar, sesamoid radial, yang bertindak sebagai jari keenam, ibu jari berlawanan untuk memanipulasi bambu, kata Deng.
Para peneliti mempelajari sesamoid radial paling awal yang diperbesar, yang sudah menjadi ibu jari yang berlawanan secara fungsional, dalam genus leluhur panda Ailurarctos dari situs Miosen akhir Shuitangba di provinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya.
Mereka menemukan bahwa akan sulit bagi ibu jari palsu panda yang telah punah untuk mengumpulkan makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan dan buah beri. Bambu akan menjadi salah satu dari sedikit target makan dari evolusi sesamoid radial yang membesar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diet bambu khusus panda raksasa sudah ada sejak 7 juta hingga 6 juta tahun yang lalu.
Jempol palsu tidak membesar lebih jauh sejak Miosen akhir, dan tidak pernah berevolusi menjadi satu digit penuh. Para peneliti percaya bahwa ini mencerminkan fungsi ganda fitur manipulasi bambu dan distribusi berat.
Karena habitat panda raksasa kaya akan bambu, spesies ini tidak membutuhkan ibu jari lagi untuk mengakses makanan yang tersedia, kata Deng.
Selain itu, sesamoid radial yang terlalu panjang akan membuat panda raksasa tidak nyaman berjalan karena berjalan dengan postur plantigrade, tambah Deng.(*)
Advertisement
