Lama Baca 3 Menit

China Kembangkan Alat Pendeteksi Penonton Film Biru

03 July 2022, 14:46 WIB

https://bolong.id/mg/0422/china-sensor-dialog-gay-di-fantastic-beast-3China Kembangkan Alat Pendeteksi Penonton Film Biru-Image-1

Ilustrasi Seseorang sedang meonton depan layar tv - Image from asset.kompas.com


Beijing, Bolong.id - Ilmuwan Tiongkok mengembangkan perangkat baru yang akan membunyikan alarm ketika diam-diam melihat pornografi.

Dilansir dari 黑科技大揭秘 pada Jumat (24/06/2022) Di Tiongkok, mendistribusikan pornografi adalah hal yang ilegal.

Pemerintah Tiongkok sendiri tengah mempertahankan tindakan kerasnya terhadap pornografi. Dengan menyebarkan sensor yang dikenal sebagai 'porn appraisers' atau jian huang shi pada media sosial untuk menandai konten yang dianggap tidak pantas.

Sekarang, beberapa perusahaan dan regulator Tiongkok menggunakan kecerdasan buatan untuk mencoba memenangkan permainan kucing-dan-tikus dengan menjelajahi pornografi secara diam-diam.

Subjek uji dilaporkan mengenakan perangkat di kepala mereka yang dapat mendeteksi lonjakan gelombang otak yang disebabkan oleh pornografi, yang dapat mempercepat tugas sensor untuk menemukan gambar tidak senonoh di internet Tiongkok.

Untuk menguji perangkat tersebut, 15 mahasiswa laki-laki berusia 20 hingga 25 tahun setuju untuk memakainya di depan layar komputer. Alarm berbunyi setiap kali gambar sensitif muncul, kata laporan itu.

Teknologi baru ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan gabungan manusia dan mesin untuk mencapai presisi dan efisiensi yang lebih besar, kata para peneliti.

Meskipun kemajuan besar baru-baru ini dalam kecerdasan buatan, mata dan otak manusia masih mengungguli perangkat robot dalam mendeteksi pornografi, terutama untuk foto dengan latar belakang yang kompleks, tulis para peneliti. 

Mereka menemukan bahwa orang cenderung memperhatikan foto telanjang bahkan jika itu muncul sebentar di foto lain.

Dengan teknologi ini, perangkat baru dapat secara otomatis beradaptasi dengan gelombang otak subjek manusia dan menyaring gangguan pada sinyal otak yang disebabkan oleh emosi, kelelahan, atau pikiran lain.

Beberapa dilaporkan karena khawatir bahwa teknologi baru dapat menyebabkan masalah etika besar, seperti pelanggaran privasi.(*)