Lama Baca 2 Menit

Kemelut, Proses Akuisisi Twitter oleh Elon Musk

07 June 2022, 15:14 WIB

Kemelut, Proses Akuisisi Twitter oleh Elon Musk-Image-1

Foto Elon Musk - Image from awsimages.detik.net.id

Beijing, Bolong.id - Proses akuisisi Twitter oleh miliarder dunia Elon Musk senilai US$44 miliar (sekitar Rp636 triliun) terancam batal. Musk menyatakan, ia bisa membatalkan, jika pihak Twitter tidak memberi info tentang bot (akun palsu) Twitter.

Dilansir dari South China Morning Post pada Senin (06/06/2022) Elon Musk mengatakan, dia yakin Twitter melanggar perjanjian merger, dengan tidak memberikan informasi tentang spam dan akun palsu yang diminta miliarder itu.

Dalam pengajuan sekuritas yang diubah pada Senin, Musk mengatakan dia yakin Twitter "secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya" dengan menolak untuk mengungkapkan informasi tersebut.

Bulan lalu, Musk mengatakan dia tidak akan melanjutkan pengambilalihan Twitter kecuali raksasa media sosial itu dapat membuktikan bahwa bot kurang dari 5 persen pengguna.

CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan, jumlah bot kurang dari 5 persen ketika mengukur pengguna harian, angka yang sebelumnya dikutip perusahaan dalam pengajuan triwulanan.

Dalam pengajuan pada hari Senin, Musk mengatakan dia tidak setuju dengan penilaian Twitter.

“Penawaran terbaru Twitter untuk hanya memberikan rincian tambahan mengenai metodologi pengujian perusahaan sendiri, baik melalui materi tertulis atau penjelasan lisan, sama saja dengan menolak permintaan data Mr. Musk,” menurut pengarsipan.

“Upaya Twitter untuk mencirikannya sebaliknya hanyalah upaya untuk mengaburkan dan membingungkan masalah ini.

"Tn. Musk telah menjelaskan bahwa dia tidak percaya bahwa metodologi pengujian yang longgar dari perusahaan itu memadai sehingga dia harus melakukan analisisnya sendiri. Data yang dia minta diperlukan untuk melakukannya.”(*)