You Xiang, Hidangan Khas China Saat Idul Fitri - Image from www.kabarmutiongkok.org
Beijing, Bolong.id - Pada Idul Fitri umumnya warga Tiongkok makanan favoritnya You Xiang 油香. Camilan ini dibuat dari tepung terigu, digoreng. Bisa dimakan dengan sup atau nasi.
Dilansir dari Kabar Tiongkok, Indonesia dan Tiongkok memiliki kesamaan dalam merayakan Idul fitri. Umat Muslim di Tiongkok juga melakukan mudik untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga di kampung halaman.
Selain itu, mereka juga menyantap you xiang. You xiang adalah makanan berbahan dasar tepung, ragi, garam, dan minyak.
Mereka menyantap you xiang bersama dengan nasi atau sup. Uniknya lagi, sebelum juru masak memasak you xiang, mereka harus membersihkan diri terlebih dahulu dan membakar dupa khusus sepanjang proses memasaknya.
Budaya bangsa Tiongkok telah berkembang ribuan tahun, banyak ditemui ajaran-ajaran filsafat pralambang tersebut, khususnya dalam ragam makanan tradisionalnya.
Sebagai contoh, Ma Anzhen (21) seorang pelajar Muslim suku Hui yang tinggal di Provinsi Yunnan bercerita bahwa, pada saat bulan suci Ramadan, masyarakat Muslim suku Hui seringkali menyajikan kue “Youxiang” atau juga disebut “Youbing” untuk menu berbuka puasa.
Kue tradisional ini memiliki rasa manis legit, lezat, yang terbuat dari tepung gandum. Kue ini beraroma harum, bertekstur lembut, dan penuh dengan cairan gula atau madu pada permukaannya.
Saat momen-momen istimewa seperti ‘idul fitri, ‘idul adha, pesta pernikahan, hajatan sunatan, kelahiran bayi, serta peringatan hari wafatnya keluarga, Youxiang juga selalu menjadi hidangan khusus di meja-meja tamu.
Selain itu, saat saling bersilaturahim ke sanak kerabat dan handai taulan, mereka juga menjadikan kue Youxiang sebagai ciri khas buah tangan.
Dikutip dari sina, dalam artikel yang berjudul Youxiang Suku Hui, menjelaskan bahwa, masakan tradisional ini sebenarnya terinspirasi dari latar belakang sejarah pasca hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M.
Pada saat itu, Rasulullah diundang oleh Abu Ayyub Al-anshari untuk tinggal dan dijamu di rumahnya. Abu Ayyub dan istrinya menyediakan makanan yang lezat untuk Rasulullah dan para sahabat muhajirin, salah satunya roti goreng yang harum dan lezat.
Kemudian, pada saat Islam mulai menyebar dari Timur Tengah ke Asia Timur melalui Jalur Sutera, khususnya ke daratan Tiongkok pada masa Dinasti Tang sekitar tahun 651 M, banyak masyarakat Muslim dari Timur Tengah menikah dengan Suku Han dan membentuk suku baru bercorak Islam bernama Huihui.
Suku Huihui ini kemudian mewarisi tradisi memasak makanan dengan bahan baku tepung seperti yang lazim dilakukan oleh masyarakat Muslim di Timur Tengah. Salah satu makanan khas yang istimewa adalah roti goreng yang beraroma harum atau dinamai Youxiang 油香.
Tradisi makanan khas ini lalu menyebar luas ke penjuru daratan Tiongkok bersamaan dengan penyebaran Islam hingga masa-masa dinasti setelahnya.
Tradisi leluhur yang masih bertahan ribuan tahun tersebut diwariskan secara turun-temurun hingga hari ini yang kini menjadi salah satu identitas suku Hui Muslim.(*)
Advertisement